Mohon tunggu...
Nofantoro
Nofantoro Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tradisi dan Kebiasaan Penduduk di Negara Lain Ketika Bulan Ramadhan

14 Mei 2017   20:39 Diperbarui: 15 Mei 2017   10:00 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ada berbagai macam tradisi, budaya atau, atau bahkan sikap yanag berbeda-beda ketika tiba bulan suci Ramadhan. Nah berikut ini beberapa sambutan ataupun respon orang-orang di penjuru dunia ketika tiba Bulan Ramadhan yang sangat besar keutamaannya ini.

Ketika memulai berbuka puasa, atau iftor biasanya Rasulallah menggunakan air putih atau 3 buah korma. Tetapi uniknya, mayoritas negara-negara di Jazirah Arab malah banyak yang memilih iftor dengan menggunakan jus buah aprikot

Beda di jazirah arab, beda lagi di Turki. Di Turki minuman dengan bahan dasar Yoghurt lebih populer di gunakan sebagai pembuka untuk iftor. Biasanya masjid-masjid, dan organisasi-organisasi muslim mendirikan tenda-tenda dan memepersiapkan beberapa makanan berbuka puasa gratis di setiap waktu berbuka.

177149020-ramadan-egypt-1405665304-59182d8cc923bd6639855c26.jpg
177149020-ramadan-egypt-1405665304-59182d8cc923bd6639855c26.jpg

Di Mesir, pemandangan yang unik terjadi di setiap malam pada bulan Ramadhan. Di sana banyak digantungkan lentera-lentera atau sering juga disebut dengan fanoos. Lentera-lentera tersebut digantungkan di balkon-balkon dan jendela-jendela di toko-toko.

Muslim di negara-negara teluk biasanya membuka pintu-pintu rumah mereka ketika malam hari. Pada Bulan Ramadhan yang penuh keberkahan ini, mereka menyediakan beberapa jamuan makanan, kopi dan teh sembaril berbincang-bincang. Di bulan ini di seluruh belahan dunia yang melaksanakan puasa Ramadhan, terutama di wilayah Timur Tengah bagian Arab, Asia Selatan, hingga Pakistan, rezeki seolah tak pernah ada habisnya.

Di Amerika Serikat dan Eropa, secara kasat mata bulan Ramadhan tak mempunyai dampak yang berarti. Padahal di rumah-rumah, apartemen, dan tempat tinggal para muslim ketika malam harinya seantiasa hidup dengan aktivitas sahur bersama keluarga tercinta.

Tetapi memang mereka tidak diberikan keringanan ataupun dispensasi di dalam pekerjaan mereka. Aktivitas kerja dilakukan secara normal tanpa adanya potongan jam kerja, atau istirahat lebih lama. Semoga pahala mereka dilipatgandakan karena kesabaran mereka dalam berusaha bertaqwa kepada Allah swt.

Seolah berbalik 180 derajat, di Di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab puasa yang ditunaikan oleh kaum muslimin sangat dijamin dan dilindungi. Bahkan, ketika didapati seorang yang sedang makan di depan umum baik itu muslim maupun non-muslim.

Maka mereka akan mendapatkan konsekuensinya masing-masing, mulai dari denda dengan nominal tertentu, hingga dipenjara. 

Di Uighur China, para muslimin harus bekerja keras untuk melawan ketidakadilan. Kaum muslimin sering diintimidasi dan dikucilkan. Bahkan Pemerintah China melarang para anggota partai, PNS, guru, dan siswa berpuasa selama bulan Ramadhan berlangsung. Pemerintah yang juga melarang anak-anak untuk pergi ke masjid. Padahal yang mereka lakukan hanya sholat dan belajar ilmu agama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun