Dramaturgi tidak memandang pada apa yang orang lakukan, atau mengapa mereka melakukan, melainkan bagaiamana mereka melakukaknya.Â
Bila melihat pada pandangan Kenneth Burke dramaturgi diartikan sebagai pemahaman yang harus ada atas perilaku manusia bersandar pada tindakan, yang menekannkan dimensi ekspresif/impresif aktivitas manusia, di mana dramaturgi memiliki pengaruh besar dalam sebuah pertunjukan drama dan teater di atas panggung dimana seorang aktor  memainkan perannya sebagai manusia yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh tersebuta dan mampu mengikuti alur cerita dari drama yang dipentaskannya, begitu dipahami dalam kehidupan sosial yang nyata.Â
Dramaturgi terdiri dari front stage (panggung depan) dan black stage (panggung belakang). Dengan kata lain keduanya saling berhubungan erat dalam menampilkan diri.
Front stage (panggung depan) yaitu bagian pertunjukan yang berfungsi mendefinisikan situasi penyaksi pertunjukan. Front stage dibagi menjadi dua bagian. Pertama, Setting yaitu pemandangan fisik yang harus ada jika sang aktor memainkan perannya, dan kedua Front personel yaitu berbagai macam perlengkapan sebagai pembahasa perasaan dari sang aktor. back stage (panggung belakang) yaitu ruang di mana di situlah berjalan skenario pertunjukan oleh "tim" (masyarakat rahasia yang mengatur masing-masing aktor).
Goffman mendalami dramurgi dari segi sosiologi. Ia menggali segala macam perilaku interaksi sosial yang sering kali kita lakukan dalam pertunjukan kehidupan kita sehari-hari dengan menampilkan karakter orang lain dalam sebuah pertunjukan drama. Cara yang sama ini berarti mengacu kepada kesamaan yang berarti ada pertunjukan yang ditampilkan. Sehingga kesan yang didapatkan oleh penonton adalah kesan yang memang murni peran dalam sandiwara.
Goffman mengacu pada pertunjukan sosial kehidupan masyarakat. Pertujukan yang terjadi di masyarakat untuk memberi kesan yang baik untuk mencapai tujuan. Tujuan dari presentasi dari diri.Â
Seperti bagaimana sebuah kerangka diinpresentasikan ulang dari bagian terkecil. Dimana aktor di darama akan semakin mudah untuk membawa penonton untuk mencapai tujuan dari pertunjukan tersebut.Â
Bila dalam sebuah komunikasi manusia berbicara tentang bagaimana memkasimalkan indera untuk mencapai tujuan akhir komunikasi, agar orang lain mau mengikuti kemauan kita. Maka dalam dramaturgi, yang diperhitungkan adalah konsep menyeluruh bagaimana kita menghayati peran sehingga dapat memberikan sesuai yang kita mau.
Pada dasarnya setiap orang akan melakukan "impression management" (kesan) sesuai dengan apa yang ingin ditampilkannya di panggung depan, baik itu sangat berbanding berbalik dengan kehidupan di panggung belakang atau hanya terdapat sedikit perbedaan dengan ia di panggung belakang. Teori dramaturgi ialah di mana ia memandang kehiduapan sosial seperti pertunjukan drama di pentas.Â
Dalam teori dramaturgi dijelaskan bahwa identitas manusia adalah tidak stabil dan setiap dan setiap identitas tersebut merupakan bagian dari kejiwaan (psikologi) yang mandiri. Identitas manusia dapat berubah-ubah tergantung dari interaksinya dengan siapa (orang lain). dalam dramaturgi, kehidupan sosial dimaknai sama dengan pertunjukan drama.Â
Manusia adalah aktor yang berusaha menggabungkan karakteristik personal dan tujuannya kepada orang lain melalui "pertunjukan darama itu sendiri. Wassalam...