Kebutuhan fisiologis (Physiological Needs)
Kebutuhan dasar setiap manusia adalah fisiologis. Kebutuhan ini bersifat homeostatik, seperti makan, minum dan sebegainya. Kebutuhan fisiologi sangat kuat, hingga orang cenderung berjuang keras memenuhi kebutuhan ini dan meninggalkan kebutuhan yang lain. Kebutuhan fisiologis merupakan potensi paling dasar bagi semua pemenuhan kebutuhan di atasnya.
Kebutuhan akan rasa aman (Safety/Security Needs)
Kebutuhan fisologis dan keamanan pada dasarnya merupakan kebutuhan untuk bertahan hidup. Kebutuhan ini sudah ada sejak bayi. Setiap bayi akan menangis bila merasakan dirinya tidak aman. Begitu pun sebaliknya. Tiap individu selalu menempatkan kebutuhan fisiologis dan rasa aman  sebagai prioritas. Hingga terkadang ketakutan akan rasa tidak aman berdampak pada sikap tidak normal.
Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang (Social Needs)
Setelah kebutuh fisiologi dan rasa aman terpenuhi, kebutuhan dimiliki dari salah satu kelompok menjadi tujuan yang domenan. Setiap individu sangat takut untuk menjadi orang kesepian dan tersisihkan, kebutuhan akan rasa kasih sayang dan dimiliki menjadi kebutuh ketiga setiap individu. Hal ini tentu bila kedua kebutuhan sebelumnya sudah terpenuhi.
Kebutuhan akan penghargaan (Esteem Needs)
Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki terpuaskan, manusia punya kebebasan untuk mengejar kebutuhan egonya. Kebutuhan akan penghargaan kemudian menjadi preoritas selanjutnya. Dimana, setiap individu akan berlomba untuk mendapat penghargaan atas dirinya.
Maslow membagi kebutuhan akan penghargaan (Esteem Needs) menjadi dua, kebutuhan yang lebih rendah dan kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan yang lebih rendah dominan untuk menghormati orang lain dan kebutuhan yang lebih tinggi adalah kebutuhan atas harga diri, perasaan, keyakinan, prestasi dan kebebasan
Kebutuhan akan aktualisasi diri (Self-actualization Needs)
Setelah kebutuhan dasar terpenuhi maka muncul kebutuahan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan pemaksimalan dari setiap potensi individu. Secara sederhana, aktualisasi diri merupakan upaya untuk memperoleh kepuasan atas dirinya sendiri (self fylfilment). Setiap manusia yang mampu mencukupi kebutuhan ini akan menjadi individu yang utuh. Mereka akan mengekspresikan kebutuhan dasar secara alami tanpa tertekan oleh kebudayaan.