Mohon tunggu...
Nofail Hanf
Nofail Hanf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Nofail Hanf_20107030095. Selamat Membaca dan Semoga bermanfaat.

Jangan lupa tersenyum dan bersyukur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemuda Surga Pembela Rasulullah; Abu Sufyan bin Harits

6 Maret 2021   22:42 Diperbarui: 6 Maret 2021   23:22 1743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pada waktu mendatang, perang Huanin adalah peristiwa yang mengembalikan eratnya hubungan Abu Sufyan bin Harits dengan Rasulullah. Peristiwa tersebut telah mengembalikan eratnya persaudaraannya dengan Rasulullah. Pada peristiwa ini Abu Sufyan bin Harits benar-benar membuktikan niat tulusnya untuk menjadi pembela Rasulullah. Perang Hunain adalah peristiwa berdarah, kaum muslimin dalam perang ini menjadi bercerai-berai dan sulit disatukan. Pada saat kaum mslimin kocar-kacir inilah Abu Sufyan bin Harits menunjukkan pembelaanya atas Rasulullah ia tidak pindah dari tempatnya dari saat keadaan perang mulai kacau hingga keadaan bisa dikendalikan, sehingga saat keadaan mulai tenang dan Rasulullah dapat melihat kearah sekelilingnya, Rasulullah menatap ke arah Abu Sufyan bin Harits dan bertanya sipakah ini?, Pertanyaan Rasulullah dijawab oleh Abbas, “ itu adalah saudara sepupu dan sepersusuanmu, ia adalah Abu Sufyan bin Harits ”. mendengar itu Rasulullah berkata, “ Aku telah ridha padanya dan Allah mengampuni dosa-dosanya”. Setelah peristiwa itu hubungan Abu Sufyan bin Harits dengan Rasulullah semakin dekat dan ia semakin rajin untuk beribadah dan membersamai Rasulullah dalam setiap perang.  

Pembela setia dan Pemuda Surga

Setelah hubungannya dengan Rasulullah pulih, Abu Sufyan menjadi sepupu sekaligus sahabat yang setia untuk membela Rasullah. Tidak hanya menjadi pembela Rasulullah, ia juga terus mencoba meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang hamba.

Ia mulai belajar untuk beristiqamah dalam menjalankan ajaran-ajaran Rasulullah. Sampai-sampai Rasulullah menyebutkan kedudukannya di Surga bahwa Abu Sufyan bin Harits adalah ketua pemuda Surga sebagaimana hadir yang diriwayatkan oleh Ibnu Hajar dalam al-Ishabah. Rasulullah juga pernah berkata kepada Siti Aisyah bahwa Abu Sufyan adalah sahabat sekaligus sepupu yang sangat dicintainya. “ Dialah yang paling pertama masuk masjid dan paling terakhir keluar. Pandangannya tidak pernah beranjak dan tetap menunduk ke tempat sujud. Dialah ketua pemuda di surga."

Wafat untuk tidak Ditangisi

Pada saat menjelang wafat Abu Sufyan bin Harits mencerminkan seorang sahabat yang tegar dan ikhlas dengan kematianyya. Abu Sufyan bin Harits menggali kuburannya sendiri. Ia juga berpesan kepada keluarganya bahwa kematiannya tidak perlu ditangisi. Ia begitu tabah menghadapi kematiannya, bahkan berkata kepada keluarganya "Sekali-kali janganlah kalian menangisiku. Demi Allah, aku tidak melakukan dosa sedikit pun sejak masuk Islam."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun