Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti Subuh di Bulan Ramadan

11 Mei 2019   04:55 Diperbarui: 11 Mei 2019   05:05 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh : Junus Barathan

Cerita klasik mengusik asyik, menanti masuknya waktu subuh di bulan ramadan, mengalun merdu syahdu memecah menghiasi keheningan pagi, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran sebelum waktu subuh tiba.

Melangkah pelan lelaki renta menuju surau di ujung kampung, sorban coklat tua melingkar dileher seakan menyatu, komat kamit berzikir dalam hati tak bersuara mengiringi langkah pasti memenuhi panggilan Illahi. 

Bergegas insan beriman dari segala penjuru kampung berdatangan memenuhi surau, tak lama lagi azan subuh akan berkumandang, memanggil mengajak umatnya untuk bersujud kepada-Nya. 

Singosari, 11 Mei 2019

(Selamat menjalankan sholat subuh)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun