Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Selaksa Peristiwa

3 Maret 2019   08:38 Diperbarui: 3 Maret 2019   08:59 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh : J.Barathan

Ada yang tak mampu, aku lupakan
Bulu lembut di keningmu,
Yang meremang waktu ku kecup

Ada yang tak mampu, aku lupakan
Ketika nama besarku
Kau catut dan latakkan disana

Rembulan menangis di serambi malam
Ketika tangan-tangan jahat srigala
Mencabik-cabik luka berdarah

Rembulan menangis di serambi malam
Ketika tangan-tangan jahat manusia
Merobek-robek harga diri

Jalan setapak terbungkus kabut
Angin gunung basa basi
Menyapa dan terbang entah kemana

Jalan setapak terbungkus kabut
Angin dusta merebak meraja lela
Menebar fitnah dan bersembunyi 

Terdiam...
Menjerit tak bersuara
Darahku dan jiwaku
Menyatu di telan bumi

Singosari, 3 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun