Implementasi CTL di Kelas
1. Penerapan Konstruktivisme
Dalam CTL, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa membangun pengetahuan mereka sendiri. Misalnya, saat belajar tentang ekosistem, siswa bisa diajak mengunjungi taman, atau kebun untuk mengamati langsung interaksi antara berbagai makhluk hidup. Pengalaman ini memungkinkan mereka membangun pemahaman yang lebih konkret dibandingkan hanya membaca dari buku teks.
2. Inkuiri dan Pertanyaan
Guru bisa memulai pelajaran dengan pertanyaan pemicu seperti. "Bagaimana sampah plastik mempengaruhi kehidupan laut?". Pertanyaan ini mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian, diskusi, dan eksperimen. Melalui proses inkuiri siswa belajar mencari informasi, menganalisis, data, dan menyimpulkan sendiri jawabannya.
3. Komunitas Belajar
Pembelajaran dalam kelompok memungkinkan siswa saling bertukar ide dam membantu satu sama lain. Misalnya, dalam proyek membuat model kota ramah lingkungan, siswa bisa bekerja dalam tim untuk merancang dam mempresentasikan ide mereka. Kolaborasi ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan keterampilan sosial.
4. Pemodelan dan RefleksiÂ
Guru dapat memberikan contoh bagaimana melakukan eksperimen atau menyelesaikan masalah matematika sebelum meminta siswa mencobanya sendiri. Setelah itu, siswa diajak untuk merefleksikan proses dan hasil belajar mereka melalui diskusi kelas atau jurnal belajar.
5. Penilaian Autentik
Penilaian dalam CTL lebih berfokus pada tugas - tugas nyata seperti proyek, presentasi, atau portofolio. Misalnya, setelah mempelajari tentang perubahan iklim, siswa bisa diminta membuat kampanye kesadaran lingkungan yang nyata, yang kemudian dinilai berdasarkan kreativitas,relevansi, dan dampaknya