Mohon tunggu...
Noeriwan
Noeriwan Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Penulis artikel yang menyukai konten edukatif dan informatif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perlukah Liburan Sekolah Di Isi Studi Tour Pelajar Kalau Hanya Timbulkan Kesedihan?

24 Desember 2024   09:43 Diperbarui: 24 Desember 2024   15:37 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Study tour pelajar merupakan salah satu kegiatan yang lazim diselenggarakan oleh sekolah sebagai bagian dari program pembelajaran di luar kelas. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman baru kepada siswa, memperluas wawasan mereka, serta menciptakan kenangan yang tak terlupakan bersama teman-teman.

Namun, belakangan ini, muncul berbagai kejadian yang memicu pertanyaan: apakah study tour benar-benar diperlukan, terutama jika risiko yang ditimbulkan justru lebih besar daripada manfaatnya? 

Beberapa insiden yang terjadi, seperti kecelakaan lalu lintas saat perjalanan yang baru saja terjadi di Tol Lawang malang, menimbulkan dampak emosional mendalam bagi siswa, keluarga, dan pihak sekolah. Kondisi ini memunculkan dilema tentang relevansi studi tour dalam konteks pendidikan.

Apakah relevan dengan tujuan kurikulum?

 Dalam banyak kasus, study tour pelajar tidak secara eksplisit tercantum dalam kurikulum wajib, melainkan hanya menjadi pelengkap kegiatan ekstrakurikuler. 

Hal ini memunculkan polemik, apakah kegiatan ini benar-benar mendukung capaian pembelajaran atau justru menjadi beban tambahan bagi siswa dan orang tua.

Jika tujuan utama pendidikan adalah memberikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang relevan, maka studi tour harus dirancang dengan sangat hati-hati agar memiliki korelasi langsung dengan mata pelajaran yang diajarkan. 

Tanpa perencanaan yang matang, studi tour pelajar hanya akan menjadi perjalanan rekreatif tanpa makna edukatif yang signifikan.

Kegembiraan berubah Kesedihan Keluarga

Kejadian kecelakaan yang menimpa peserta studi tour  pelajar sering kali meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Orang tua yang awalnya dengan berat hati mengizinkan anaknya ikut serta, harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan anak mereka. 

Banyak keluarga yang mempertanyakan apakah keputusan sekolah menyelenggarakan studi tour sudah melalui pertimbangan matang, terutama terkait aspek keselamatan.

Kesedihan keluarga ini tidak hanya berdampak emosional, tetapi juga memicu ketidakpercayaan terhadap pihak sekolah. Rasa duka yang mendalam sering kali diiringi dengan tuntutan agar sekolah bertanggung jawab penuh atas insiden yang terjadi. Dalam beberapa kasus, keluarga korban bahkan melayangkan gugatan hukum terhadap pihak terkait.

Manfaat Study Tour Pelajar dipertanyakan

Manfaat study tour pelajar sering kali dikaitkan dengan pengalaman belajar yang tidak dapat ditemukan di ruang kelas. Namun, manfaat ini menjadi tidak relevan jika risiko yang dihadapi terlalu besar, termasuk potensi terjadinya kecelakaan.

Insiden kecelakaan saat study tour memunculkan pertanyaan penting: apakah manfaat yang diperoleh siswa sebanding dengan risiko yang harus mereka hadapi?

Kejadian-kejadian tragis ini menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh sebelum study tour pelajar diselenggarakan. Mulai dari pemilihan transportasi, rute perjalanan, hingga persiapan keselamatan, semuanya harus menjadi perhatian utama. Jika hal-hal ini diabaikan, manfaat edukatif dari studi tour akan tereduksi oleh dampak buruk yang ditimbulkan.

Faktor Eksternal dan Internal

Selain faktor kelalaian, ada pula faktor eksternal dan internal yang memengaruhi keamanan study tour. Faktor eksternal meliputi kondisi jalan, cuaca, serta kepadatan lalu lintas. Sementara itu, faktor internal mencakup perencanaan sekolah, kesiapan siswa, dan kepatuhan terhadap protokol keselamatan. Kedua faktor ini harus dikelola dengan baik untuk meminimalkan risiko.

Pihak sekolah harus bekerja sama dengan pihak terkait terutama orang tua wali muruid untuk memastikan bahwa perjalanan dirancang dengan mempertimbangkan segala kemungkinan. 

Selain itu, siswa juga perlu dibekali dengan pengetahuan tentang keselamatan selama perjalanan, termasuk cara bertindak dalam situasi darurat.

Solusi Seperti Apa?

Untuk mengurangi risiko dan memastikan bahwa study tour pelajar memberikan manfaat maksimal, beberapa solusi dapat diterapkan:

  • Keterlibatan Orang Tua: Libatkan orang tua dalam proses pengambilan keputusan terkait studi tour. Transparansi mengenai rencana perjalanan dan langkah-langkah keselamatan akan meningkatkan kepercayaan mereka.
  • Monitoring cuaca. Kondisi sekarang dibeberapa daerah mengalami kondisi curah hujan dengan intensitas tinggi-tingginya. bisa berpengaruh pada kendaraan studi tour dan kendaraan lain di sekitar baik yang didepan, samping dan belakang kendaraan studi tour pelajar.
  • Evaluasi dan Perencanaan Matang. Sekolah harus melakukan evaluasi menyeluruh sebelum memutuskan untuk menyelenggarakan studi tour. Setiap aspek perjalanan, mulai dari tujuan, transportasi, hingga keselamatan, harus direncanakan dengan cermat.
  • Kerja Sama dengan Mitra Tepercaya. Pilih mitra transportasi yang memiliki reputasi baik dan mematuhi standar keselamatan. Verifikasi kondisi kendaraan dan kompetensi pengemudi harus menjadi prioritas.
  • Asuransi Perjalanan. Memastikan  setiap peserta studi tour dilindungi oleh asuransi perjalanan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
  • Pendidikan Keselamatan. Sebelum berangkat, siswa harus diberikan pelatihan tentang keselamatan perjalanan. Hal ini meliputi penggunaan alat keselamatan, prosedur evakuasi, dan cara bertindak saat darurat.
  • Alternatif Kegiatan. Jika study tour dinilai terlalu berisiko, sekolah dapat mempertimbangkan alternatif kegiatan yang tetap edukatif namun lebih aman, seperti kunjungan virtual ke tempat-tempat bersejarah atau museum.

Study tour pelajar di masa liburan sekolah memiliki potensi besar untuk menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat. 

Namun, jika tidak dikelola dengan baik, kegiatan ini justru dapat menimbulkan risiko yang tidak sebanding dengan manfaatnya. 

Sekolah, orang tua, dan pihak terkait harus bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap studi tour yang diselenggarakan benar-benar aman, edukatif, dan bermakna bagi siswa. 

Dengan perencanaan yang matang dan perhatian penuh terhadap aspek keselamatan, kesedihan yang sering kali menyelimuti kegiatan ini dapat diminimalkan, sehingga tujuan utama pendidikan tetap tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun