Satu tahun yang lalu, saya membaca berita di koran bahwa selama bulan Ramadan volume sampah naik secara drastis. Sampah yang dimaksud di sini adalah sampah organik dan non organik. Sampah organik berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi maupun bahan mentah yang digunakan untuk membuat makanan dan minuman. Sampah non organik berupa plastik dan kertas.
Seperti yang Anda ketahui, selama bulan Ramadan kebutuhan konsumsi justru meningkat. Bila selain bulan Ramadan Anda cukup makan tiga kali sehari, camilan dan minuman ala kadarnya, maka selama bulan Ramadan kebutuhan akan makanan malah cenderung bertambah.
Anda tidak mengkonsumsi kolak, kudapan manis, gorengan, es buah, dan lain-lain pada hari-hari biasa. Saat berpuasa seolah-olah Anda sangat membutuhkan makanan tersebut. Bila Anda tidak membuat makanan, kudapan atau minuman sendiri, sekarang banyak pilihan di tempat yang menyediakan kuliner dadakan dan bazar makanan serta minuman.
Di tempat-tempat yang menyediakan makanan dan minuman untuk berbuka puasa, biasanya tiap makanan dan minuman sudah dikemas dalam plastik bening. Ada beberapa makanan yang dibungkus daun dan kertas, tapi jumlahnya lebih sedikit. Nah, untuk wadah, para pedagang juga menyediakan tas plastik.
Dalam satu hari, di satu tempat (pasar tiban), berapa kilogram plastik yang digunakan oleh para pedagang? Berapa kilogram sampah plastik yang dihasilkan selama satu bulan penuh? Tidak hanya kantong plastik, pedagang juga menggunakan cup plastik, sendok plastik, dan sedotan yang lebih berat untuk minuman.
Selain pasar tiban, di beberapa masjid juga menggunakan plastik untuk membungkus makanan dan minuman untuk berbuka puasa bagi anak-anak yang mengikuti pengajian menjelang buka puasa. Di masjid terdekat, panitia menyediakan makanan dan minuman sekitar 100 porsi setiap hari. Oleh karena makanan dan minuman itu dibawa pulang ke rumah, maka makanan dimasukkan dalam kardus/box dan minuman dipilih yang praktis menggunakan minuman dalam kemasan plastik.
Setiap 10 box nasi dimasukkan dalam plastik kresek besar dan tebal. Anda bisa menghitung volume sampah yang dihasilkan dalam satu hari. Dalam sebulan, berapa volume sampah yang dihasilkan? Ternyata ada peningkatan volume sampah secara signifikan selama bulan Ramadan.
Biasanya sampah organik dan non organik dibuang di satu tempat dan tidak dipisahkan. Sebetulnya sampah-sampah tersebut bisa memberikan manfaat asal Anda mau sedikit bersusah payah untuk memisahkan berdasarkan kategori organik dan non organik.
Yang menjadi masalah dan perlu penanganan secara serius adalah sampah plastik. Mengapa demikian? Sebab sampah plastik sulit atau tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Oleh karena sampah plastik penanganannya sulit, maka dari rumah dan dengan niat sungguh-sungguh Anda harus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai tidak gampang, tapi bukan berarti tidak bisa.
Ada beberapa tips mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di bulan Ramadan, di antaranya adalah:
Membawa wadah sendiri saat berbelanja
Dengan membawa wadah sendiri artinya Anda mengurangi penggunaan plastik baru. Wadah yang Anda gunakan bisa berupa tas kain, keranjang, atau tas plastik yang masih bisa digunakan. Dengan demikian Anda telah melakukan upaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Membawa wadah makanan dan minuman
Bila Anda berbelanja di tempat kuliner dadakan, bisa memilih tempat yang menjual makanan dan minuman secara langsung diambilkan dari wadahnya. Misalnya pedagang mengambil sayur dari panci saat Anda membutuhkannya. Dengan demikian Anda hanya perlu menyiapkan wadah dari rumah. Demikian pula membeli lauk, kudapan, kolak, es buah dan lain-lain, tinggal Anda masukkan ke dalam wadah yang telah disiapkan.
Di masjid, panitia bisa menyediakan makanan dan minuman lalu dibagikan secara langsung dengan cara mengambilnya dan dimasukkan ke dalam wadah (box makanan) dan tempat minum yang dibawa anak-anak dari rumah. Memang kelihatannya dengan cara seperti ini panitia pengajian anak-anak lebih repot, tapi langkah ini bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Berbuka puasa bersama di masjid
Bila di masjid panitia menyediakan makanan dan minuman untuk berbuka puasa, sebaiknya makanan dan minuman disantap di tempat. Artinya, panitia menyediakan piring, sendok dan gelas untuk kepentingan makan dan minum. Wah, panitia repot dong? Pekerjaan yang sedikit repot ini juga merupakan satu langkah untuk mengurangi penggunaan plastik dan upaya ikut menyelamatkan bumi dari sampah plastik.
Berani menolak bila pedagang memberi bungkus plastik baru
Kadang-kadang pedagang memaksa Anda untuk menerima plastik yang mereka sodorkan. Saatnya Anda bilang tidak atau menolak. Berikan alasan yang bisa diterima tanpa harus menyinggung perasaan pedagang.
Bila setiap orang mau melakukan hal kecil, yakni mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di bulan Ramadan, berarti telah ikut menyelamatkan bumi dari polusi. Tahun ini jangan lagi volume sampah plastik meningkat. Yuk, selamatkan bumi! Yuk, kurangi penggunaan plastik sekali pakai selama bulan Ramadan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H