Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SKTM, Oh SKTM

5 Juli 2018   22:45 Diperbarui: 5 Juli 2018   23:05 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eny RosaNoer Ima Kaltsum sebenarnya masalah ini tiap tahun selalu ada, tapi kenapa masih diteruskan ?

Dunia pendidikan sdh diperjualbelikan dgn JELAS. Tanpa tahu diri. Masyarakat kita ini blm siap utk berkompetisi scr sehat. Bahkan cara masuk sekolahpun digadaikan. Naudzubillah......

Hana AinaSyarat mendapat beasiswa saat itu adalah surat keterangan tidak mampu. Akhirnya saya batal melamar beasiswa itu karena malu minta surat seperti itu ke Pak RT

 Ora tekan atine ameh ngomong tidak mampu

Noer Ima KaltsumMbak Hana Aina pancen jempollll. Punya rasa malu. Zaman sekarang, sebagian orang tidak malu mendapatkan sesuatu dengan rebutan menjadi orang miskin

Hana Aina  :Noer Ima Kaltsum Lha tidak mampu kok bisa kuliah di atas S1

Alhamdulillah

Noer Ima KaltsumDapat sponsor dari perusahaan mbak Hana Aina. Hehe

Eko AriyantoSik ngajari SKTM kui poro pejabat lan poro pemimpin Negoro iki

Noer Ima KaltsumLeres mas Eko Ariyanto

Ika PuspitaItu yang terjadi pada anak saya 2 tahun lalu Bu Ima, nggak lolos di SMA negeri padahal nilainya lumayan. Kalah sama yg nilainya rendah tapi pake SKTM.

Noer Ima KaltsumTidak adillllll. Begitu ya mbak Ika Puspita jeritannya

Ika PuspitaBu Noer Ima Kaltsum, anak saya disarankan untuk minta SKTM tapi nggak mau. Anaknya malah bilang, lha wong kita punya motor, punya rumah, punya TV kok disuruh minta surat miskin, ya aku nggak mau bun.
Jebul anaknya pinter juga


Memang rezekinya sekolah di swasta, ya sudah lah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun