Tapi pernahkah kita hitung-hitungan secara kasar keuntungan dalam kurun waktu sekian tahun. Berapa harga belinya, harga jual setelah sekian tahun dan setelah bunga utang diperhitungkan, memberi keuntungan atau tidak investasi dengan cara utang? Pertimbangkan juga jungkir jempaliknya kita tiap bulan gara-gara gaji yang kita terima tinggal sedikit karena cicilan utang.
Kalau mau memulai berinvestasi, sebaiknya jangan dengan cara berutang. Belajarlah dari pengalaman orang-orang yang gagal mendapatkan keuntungan bahkan bangkrut gara-gara berinvestasi dengan cara berutang. K
alau ada yang bilang hidup tak memiliki utang, membuat kita tidak semangat, itu keliru! Kalau ada yang bilang dengan berutang kita bisa memiliki barang-barang, sumangga, kita bebas berpendapat, bebas memilih.
Pilihan saya tetap tidak akan berinvestasi dengan cara berutang. Seandainya kita hanya memiliki dana sedikit, bagaimana cara berinvestasi? Pilihan kita bisa berinvestasi emas.Â
Di toko emas (perhiasan) kita bisa membeli emas ukuran setengah gram. Memang, emas untuk perhiasan  ada ongkos pembuatannya. Ongkos pembuatan ini akan hilang kalau kita menjual kembali emas di toko tempat kita membeli emas.
Saya terinspirasi cerita seorang pemuda, ketika masih sekolah-kuliah, rutin menabung setengah gram emas. Dalam jangka panjang, emas-emas ini harganya berlipat ganda. Betapa beruntungnya pemuda yang menabung emas meskipun hanya sedikit demi sedikit.
Nah, kalau ingin berinvestasi emas dengan cara menabung emas (berapapun uang yang kita miliki bisa kita belikan emas), menabunglah di pegadaian. Silakan yang ingin menabung emas di pegadaian. Jangan menunda-nunda menabung ya. Kita tidak akan rugi memiliki tabungan emas!
Berinvestasi dengan cara berutang, membuat kita menderita karena dikejar-kejar utang. Memang kita tidak lari-lari, tapi terengah-engahnya tetap saja kita alami.Â
Bagi yang sudah terlanjur berinvestasi dengan cara berutang, maka langkah yang paling bijak adalah segera menyelesaikan utangnya. Lantas, langkah beributnya adalah jangan berinvestasi kalau kita harus berutang.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H