Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Thukmis (Lelaki Tua Genit)

28 Februari 2016   21:39 Diperbarui: 28 Februari 2016   22:28 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tersenyum, senyum yang aku paksakan. He-eh.

“Bagaimana kalau kita maksi sambil ngobrol?” Beliau mengerling. Aku benar-benar merinding, mules rasanya.

“Terima kasih, saya bergabung dengan yang lain saja biar kompak,”jawabku.

Setelah selesai mengambil makanan, aku bergabung dengan teman yang lain. Temanku yang lain yang akrab denganku adalah trio kwek-kwek. Maksudku 3 teman laki-laki yang kuanggap sebagai kakakku.

“Halo, lauknya apa?”Tanya Pak Andika.

“Biasa, wader goreng.”

“Hai, tadi Pak Tua ngajak ngobrol ya?”Tanya Pak Jati penuh selidik

“Ho-oh, gile bener,”jawabku

“Memang kenapa?”

“Apa ndak tahu, Pak tua tadi main mata kedip-kedip pada adik kita,”Pak Aan menjelaskan.

“Sumpah, eneg beneran. Mengerlingkan mata segala, dasar thukmis.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun