Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Guru Dipecat dengan Tidak Hormat

17 Agustus 2015   20:16 Diperbarui: 17 Agustus 2015   20:22 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GURU DIPECAT DENGAN TIDAK HORMAT

Suasana di ruang guru sedikit tegang. Hari ini Bapak Kepala Sekolah memanggil seorang guru. Sepertinya ada masalah sepele yang dibesar-besarkan. Sudah menjadi kebiasaan, kasek yang baru ini selalu membesar-besarkan masalah. Bila orang lain menyederhanakan masalah yang kompleks, maka kasek akan sebaliknya.

Mereka sudah menduga kasek akan mengambil suatu keputusan besar terhadap salah seorang guru ini. Tapi banyak yang heran, Mursalin yang dipanggil kasek hari ini kelihatan biasa, santai. Masuk ruangan kasek dengan santun dan tersenyum ramah. Mursalin mengucapkan salam.

Di ruang tertutup itu hanya ada dua pasang mata. Dua orang yang saling berhadapan. Wajah kasek tidak ramah, mukanya memerah, sorot matanya tajam.

“Silakan Ibu duduk.”

“Terima kasih.”

“Ibu tahu mengapa saya panggil?”

“Tidak tahu karena sebelumnya saya tidak diberi tahu.”

“Ibu tahu kesalahan yang Ibu perbuat?”

“Saya tidak tahu. Tolong beri tahu saya Pak.”

“Saya pimpinan Ibu. Seharusnya Ibu menurut perintah saya.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun