Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tak Selamanya Reuni Hanya untuk Ajang Pamer (Mematahkan Mitos)

23 Juli 2015   10:29 Diperbarui: 23 Juli 2015   10:49 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita-cerita lucu menghiasi pertemuan itu. Tentu saja dengan segala suka dan dukanya. Sukanya memang banyak. Ada duka menyelimuti kelas kami waktu kelas 2. Ketika itu tahun 1989, teman saya Mas Giyanto meninggal karena mendapatkan musibah. Saya masih ingat, siang itu hari Jumat, Mas Giyanto sebelum shalat Jumat bilang ke saya,

“Bil, nanti aku tidak berangkat ekstra KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) karena aku masuk angin.”

“Nggak apa-apa. Nanti saya bilang ke ketuanya.”

Ternyata ucapan Mas Giyanto itu adalah ucapannya yang terakhir saya dengar. Pagi harinya ada berita lelayu, Mas Giyanto meninggal dunia karena tertabrak Bus Pedesaan. Sore itu mas Giyanto membantu orang tuanya mengambil gadah setelah dijemur menggunakan gerobak kecil (keseran). Bus yang melintas di jalan menyerempet gerobak sehingga Mas Giyanto ikut kena. Setelah dibawa ke rumah sakit Mas Giyanto tidak dapat diselamatkan. Innalillahi. Kami benar-benar merasa kehilangan si keriting, hitam manis dengan tahi lalat di atas bibir.

Cerita lucu dan seru selama pertemuan/reuni saya tulis dan saya rangkum di blog pribadi saya. Alhamdulillah tanggapan teman-teman saya positif. Saya tidak pernah menyangka setelah seperempat abad berpisah, kami masih mengenal satu sama lain. Kata sahabat-sahabat saya, saya tidak berubah, tetap langsing. Kalau yang lain tambah gemuk, Alhamdulillah tambah makmur semua.

Mereka yang datang termasuk saya: Noer Ima Kaltsum (Ima Libil), Kukuh Heru Kuncoro (Jalink), Bambang Prasetyo, Budi Santosa, Rosa Listyandari, Edi Yulianto, Adi Cahyadi Budi Santosa, Barudi Hidayat, Harjono Padmono Putro, Warti, dan Agus Nurjanto.

Mas Budi dan mbak Rosa kemudian menikah, jadi mereka berdua reuni tiap hari deh (bikin iri).

Saya bersyukur bertemu sahabat lama, mereka sudah sukses tapi kami tetap apa adanya. Kami tetap kompak, di fb dan di group WA. Terima kasih sahabat, terima kasih atas jamuannya mbak Warti. Bagi teman-teman yang belum bisa bergabung, tahun depan di rumah Mas Edi Yulianto diusahakan datang ya….

Karanganyar, 23 Juli 2015

Sebenarnya saya ingin memasang foto, tapi untuk kompasiana wajah baru ini saya selalu gagal mencoba memasang foto. harus belajar lagi!

Baca juga di:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun