Pagi itu, aku menyesap kopi perlahan, menghembuskan asap rokok yang menyatu dengan kabut. Samarinda, dari atas bukit ini, terasa begitu dekat, seolah memelukku dalam kehangatan yang tak pernah kuduga. Di kejauhan, suara para pekerja bangunan mulai samar terdengar, menjadi latar dari harmoni yang melengkapi pagi ini. Dan aku tahu, di balik kabut yang menyelimuti, ada harapan yang terus tumbuh, seperti matahari yang selalu terbit, tak peduli seberapa tebal kabut yang menghalanginya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI