Kesimpulan
Apple merepresentasikan paradoks menarik dalam kapitalisme modern. Di satu sisi, perusahaan ini telah menciptakan produk-produk yang mengubah cara kita hidup dan bekerja. Di sisi lain, praktik bisnisnya menimbulkan pertanyaan serius tentang etika, keadilan, dan tanggung jawab sosial korporasi.
Cerita Apple adalah cermin dari dilema yang lebih besar dalam masyarakat kita: bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi dengan keadilan sosial, efisiensi bisnis dengan etika, dan pertumbuhan ekonomi dengan kesejahteraan manusia. Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang akan terus relevan seiring berkembangnya teknologi dan masyarakat.
Yang jelas, kasus Apple menunjukkan bahwa kesuksesan bisnis tidak selalu sejalan dengan dampak sosial positif. Ini mungkin adalah waktu yang tepat bagi kita untuk mempertanyakan kembali model bisnis yang mengutamakan profit di atas segalanya, dan mulai membayangkan bentuk kapitalisme yang lebih humanis dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H