Tantangan yang Harus Diantisipasi
Meski menawarkan peluang besar, keanggotaan Indonesia di BRICS juga membawa sejumlah risiko dan tantangan:
- Tekanan Geopolitik: Dengan bergabungnya Indonesia, terdapat kemungkinan meningkatnya tekanan dari negara-negara Barat, terutama jika kebijakan BRICS dianggap mengganggu kepentingan geopolitik mereka.
- Dominasi Internal: Indonesia perlu memastikan bahwa kepentingannya tidak terpinggirkan oleh kekuatan besar seperti Tiongkok dan India yang memiliki pengaruh dominan dalam BRICS.
- Ketergantungan Baru: Meskipun bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada Barat, Indonesia harus berhati-hati agar tidak menjadi terlalu bergantung pada Tiongkok, baik dalam aspek ekonomi maupun teknologi.
- Persaingan Ekonomi: Indonesia harus siap menghadapi tantangan dari produk-produk murah negara anggota lain, yang dapat mengancam daya saing industri lokal.
Strategi Memaksimalkan Keanggotaan
Untuk memastikan manfaat maksimal dari keanggotaan BRICS, Indonesia perlu mengadopsi pendekatan yang strategis dan berkelanjutan, seperti:
- Peningkatan Daya Saing Nasional: Pemerintah dan sektor swasta harus bersinergi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal di pasar internasional.
- Diversifikasi Mitra Dagang: Selain berkolaborasi dengan negara-negara BRICS, Indonesia perlu menjaga keseimbangan hubungan dagang dengan mitra lain di luar aliansi.
- Peningkatan Kapasitas SDM: Pemerintah harus memperkuat pendidikan dan pelatihan untuk memastikan tenaga kerja Indonesia mampu bersaing di era globalisasi.
- Kolaborasi Regional: Sebagai pemimpin di Asia Tenggara, Indonesia dapat menjembatani kepentingan BRICS dengan negara-negara ASEAN untuk menciptakan sinergi ekonomi yang lebih luas.
Implikasi Geopolitik bagi Indonesia
Keanggotaan Indonesia di BRICS menempatkan negara ini pada posisi yang unik dalam peta geopolitik global. Dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi untuk memainkan peran sentral dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif. Namun, posisi ini juga membawa tanggung jawab besar, terutama dalam menghadapi persaingan antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.
Indonesia harus memainkan perannya dengan hati-hati, memastikan bahwa keanggotaannya di BRICS tidak merusak hubungan dengan negara-negara non-anggota yang juga memiliki kepentingan strategis.
Kesimpulan
Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS adalah keputusan strategis yang mencerminkan ambisi besar negara ini untuk meningkatkan pengaruhnya di tingkat global. Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain kunci dalam blok ekonomi ini, asalkan mampu mengelola peluang dan risiko dengan bijaksana.
Keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan keanggotaan BRICS sangat bergantung pada komitmen pemerintah dan partisipasi aktif semua elemen masyarakat. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai motor penggerak ekonomi global sekaligus menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H