Mohon tunggu...
NoerHasni
NoerHasni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pencari ilmu yang mencoba mengambil bagian dari roda zaman...

"The world is a fickle place, and it's not fair. But if you're getting most of your rewards from you, then you can use that as a kind of compass, and you can be secure in the fact that you're working for the right reason, and you're going in the right direction."

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menakar Objektivitas Kritikan Eropa terhadap Qatar

6 Desember 2022   00:38 Diperbarui: 6 Desember 2022   00:49 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

               Tanggapan yang kita lihat diberbagai media saat ini tidak hanya bersifat islamofobia tetapi juga sangat munafik dan bahkan rasis. kritik yang dilontarkan ke Qatar meskipun ada yang masuk akal, dramatis, dan bahkan dibesar-besarkan di luar proporsi. Kita masih ingat bagaimana gelombang protes besar rakyat Rio De Jeneiro  tahun 2014 ketika pemerintah berusaha menyembunyikan fakta besarnya angka kemiskinan dan kelaparan di negara tersebut, apakah ada media yang memboikot? Jawabnya tidak ada. Demikian juga piala dunia 2018 di Rusia karena undang-undang mereka tentang homoseksualitas?

                Masyarakat Eropa dan kroni-kroninya dalam menanggapi pelarangan yang dilakukan oleh Qatar ini untuk kesekian kali membuka mata kita, bagaimana mereka begitu tajam dan kritis terhadap dunia lain yang berbeda dengan mereka dan tidak melihat bahwa mereka pun memiliki persoalan internal yang sama, bahkan jauh lebih buruk lagi. Seakan-akan tidaklah cukup bahwa eropa dan barat menjajah tanah muslim, mencuri sumber dayanya, menindas rakyatnya, menempatkan pemerintahan dan pemimpin korup untuk menyesuaikan agenda mereka. Kemudian menghisap negara tersebut sampai ketitik terburuk, itu juga masih tidak cukup. mereka bahkan juga menjajah pemikiran muslim di tanah muslim itu sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun