Kenapa guru? Karena para guru garda terdepan dunia pendidikan. Memperbaiki pendidikan anak-anak dan generasi muda, disitulah kunci utama kemajuan mulai dibuka.Â
Sedangkan di sisi lain, masih dalam sejarah maju mundurnya sebuah peradaban, Spanyol sebagai salah satu bangsa barat yang maju menjadi jatuh merosot ke kelas bawah karena terbuai oleh kesenangan dan tidak mempedulikan pendidikan generasi mudanya. Inilah pelajaran dari sejarah bangsa disekitar yang bisa kita ambil hikmahnya.
Pelajaran apa yang kita peroleh dari sejarah kedua bangsa diatas? Salah satunya adalah bahwa kemunduran dan kemajuan tidak bergantung kepada ketimuran atau kebaratan.Â
Kepada warna kulit dan suku bangsa satu golongan, akan tetapi lebih kepada ada atau tidak adanya sifat dan karakter kuat dari bangsa tersebut untuk menjadikan diri mereka layak atau tidaknya dalam menduduki tempat terbaik untuk kemajuan yang dituju.Â
Nah, di sinilah pentingnya peran dunia pendidikan untuk melahirkan generasi yang memiliki sifat dan karakter atau dengan kata lain mentalitas unggul.Â
Hanya keseriusan dan kesungguhan proses pendidikan yang akan mampu mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang maju.Â
Dan dengan kesadaran bahwa pendidikan ini adalah urusan terpenting dan menjadi tanggung jawab semua elemen dalam masyarakat/bangsa. Pentingnya peran guru dalam mewujudkan kebangkitan suatu bangsa ini sangat mendasar.Â
Mengutip kembali pemikiran bapak. M. Natsir yang mengatakan bahwa, "kunci perbaikan pendidikan terletak pada kualitas guru, sedangkan kualitas guru ditentukan oleh "jiwa"/mentalitas guru tersebut.
Guru adalah para pejuang, begitulah seharusnya. Mereka adalah pejuang intelektual, jika mentalitas guru rusak oleh pandangan materialisme; cinta harta, cinta jabatan, gila penghormatan, dan lain sebagainya MAKA rusaklah eksistensinya sebagai seorang pendidik.
Jika jiwa dan guru rusak maka rusaklah pendidikan. Jika pendidikan sudah rusak, maka rusaklah satu bangsa dan negara.Â
Sebuah kata hikmah yang sangat popular mengatakan, "Metode lebih penting dari materi ajar, sedangkan guru lebih penting dari sebuah metode, akan tetapi "ruh" atau mentalitas guru jauh lebih penting dari guru itu sendiri".Â