Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cara Mendapatkan Pengakuan Atasan dengan Sikap Profesional

29 Januari 2025   04:29 Diperbarui: 29 Januari 2025   14:31 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Mendapat Pengakuan dari Atasan | Pexels. Khwanchai Phanthong

Nah, daripada menjilat lebih baik kamu coba dulu tiga hal ini: 

1. Proaktif Bertanya dan Memahami Tugas

Pernah kan dapat tugas dari atasan, tapi setengah bingung apa maksudnya? Nah, kebanyakan orang cenderung langsung mengerjakan saja, padahal belum paham sepenuhnya. 

Akhirnya apa? Hasilnya nggak sesuai harapan, terus malah kena omel. Di sinilah pentingnya sikap proaktif. Kalau kamu nggak paham, jangan diam saja. Langsung tanya sama atasan dengan sopan, misalnya:  

"Pak/Bu, saya sudah coba baca brief-nya, tapi ada beberapa bagian yang kurang jelas. Boleh saya konfirmasi dulu agar tidak salah langkah?"

Dengan cara ini, kamu menunjukkan bahwa kamu serius mengerjakan tugas dan nggak mau asal-asalan. 

Atasan juga akan lebih respect, karena mereka tahu kamu berusaha untuk deliver hasil yang terbaik. 

Jangan lupa, selalu catat apa yang dijelaskan supaya kamu nggak perlu nanya hal yang sama berulang-ulang.  

2. Menyelesaikan Masalah dengan Solusi

Setiap kerjaan pasti ada tantangannya, dan di sinilah momen kamu bisa menunjukkan kemampuan problem solving. 

Jangan hanya datang ke atasan sambil bilang, "Pak/Bu, saya tidak tahu harus bagaimana," tanpa usaha dulu. Sebaliknya, sebelum menghadap atasan, coba analisa dulu masalahnya dan siapkan beberapa opsi solusi. Contoh:  

"Pak/Bu, saya menemukan kendala di bagian X. Kalau kita pakai cara A, hasilnya seperti ini, tapi resikonya Y. Kalau pakai cara B, efeknya Z. Menurut Bapak/Ibu, mana yang lebih baik?"  

Dengan membawa solusi, kamu bukan hanya kelihatan siap dan mandiri, tapi juga membantu atasan mengambil keputusan dengan lebih mudah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun