Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Program Makan Bergizi Gratis: Manfaat bagi Siswa, tetapi Tantangan Pedagang Kantin

9 Januari 2025   14:19 Diperbarui: 9 Januari 2025   21:29 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik manfaat besar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa dan orang tua, ada cerita lain yang tidak kalah penting, yaitu dampaknya ke pedagang kantin sekolah. 

Bagi mereka, program ini jadi tantangan berat. Bayangkan saja, biasanya kantin rame dengan anak-anak yang beli nasi goreng, mie ayam, atau jajanan seperti bola ubi dan es sachet. 

Tapi sejak ada MBG, suasana kantin jadi jauh lebih sepi.  

Di lansir dari laman Kompas.com, Endang, salah satu pedagang kantin di SDN Larangan, Sidoarjo, cerita kalau pendapatannya turun drastis. 

Biasanya sehari dia bisa dapat sekitar Rp150 ribu. Tapi sekarang, penghasilannya merosot sampai 70%. Banyak makanan yang dia jual akhirnya nggak laku, karena anak-anak sudah kenyang makan dari kotak makan gratis yang dibagikan sekolah. 

Untuk menghindari pemborosan, Endang berencana membagikan makanan yang tidak laku kepada tetangganya.  

Hal serupa juga dialami Dwi, pedagang nasi soto yang sudah berjualan sejak 2014. Biasanya, dia bisa dapet untung sekitar Rp200 ribu per hari. 

Tapi sekarang, nasi yang dia jual hampir nggak ada yang beli. Anak-anak hanya beli minuman, seperti es sachet. 

"Sekarang enggak ada yang beli nasinya, hanya es-nya saja yang masih diminati anak-anak," ujarnya.  

Intinya, program MBG ini membuat omzet pedagang kantin anjlok. Mereka harus berpikir keras bagaimana caranya bertahan.

Jadi, meskipun niatnya baik, program ini juga butuh solusi supaya tidak merugikan pihak lain, terutama pedagang kecil yang bergantung penuh pada kantin sekolah untuk cari nafkah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun