Di dunia kerja, pasti kita sering dengar cerita tentang karyawan yang berusaha keras menarik perhatian atasan dengan cara "menjilat."
Entah itu dengan selalu memuji bos di depan banyak orang, jadi yang pertama mengiyakan ide-idenya (meskipun kadang nggak sepenuhnya masuk akal), atau sekedar memberikan perhatian yang terkesan berlebihan.Â
Fenomena ini tidak asing, terutama bagi mereka yang baru masuk dunia kerja dan merasa harus mencari "cara cepat" untuk mendapatkan pengakuan atau promosi. Â
Tapi, tahukah kamu kalau banyak bos sebenarnya sadar dengan trik seperti ini? Ya, mereka bisa membaca gelagat seseorang yang sengaja mencari muka.Â
Misalnya, seorang atasan mungkin pernah curhat ke rekan sesama manajer, "Saya tahu dia mencoba mendekati saya, tapi jujur, sikapnya malah membuat saya ilfeel karena terlalu berlebihan."Â
Coba bayangkan situasi ini: Kamu baru masuk ke sebuah tim, dan ada satu rekan kerja yang selalu jadi "bintang" di depan bos.Â
Tiap meeting, dia selalu memuji ide bos tanpa henti, bahkan untuk hal-hal kecil yang biasa saja. Tapi ketika bos nggak ada, kerjaannya biasa-biasa saja, bahkan kadang suka nyuruh-nyuruh orang lain untuk menutupi kurangnya kontribusi dia.Â
Lama-lama, kamu sadar kalau orang-orang di kantor sudah tahu kebiasaannya itu, termasuk bos. Â
Fenomena seperti ini sering terjadi, tapi efeknya jarang yang positif. Banyak atasan lebih menghargai hasil kerja nyata daripada sekedar basa-basi.Â
Jadi, penting sekali untuk kita memahami kalau menjilat itu bukan solusi utama untuk membangun hubungan baik dengan atasan.Â