Siapa sangka seorang ninja jenius dalam karakter di anime Naruto seperti Shikamaru Nara justru mendambakan kehidupan yang begitu sederhana. Di tengah hiruk pikuk dunia ninja yang penuh intrik dan pertempuran, Shikamaru justru merindukan ketenangan. Dengan otak cerdasnya, ia mampu merumuskan strategi perang yang rumit, namun di balik itu semua, tersimpan keinginan sederhana untuk hidup santai dan bahagia.
Shikamaru dalam serial Naruto itu tipe orang yang santai banget, penulis menjulukinya sebagai ninja pemalas yang jenius. Dia bukan orang yang suka cari perhatian atau ingin jadi pahlawan. Sebaliknya, dia lebih suka hidup tenang, jauh dari drama dan keributan.
Menariknya, Shikamaru punya konsep hidup bahagia yang menurut penulis relate untuk diaplikasikan di kehidupan nyata, konsepnya nggak muluk-muluk tapi penuh makna. Dia hanya ingin punya kehidupan yang damai bersama istri dan anak-anaknya. Kebahagiaan menurutnya bukan soal materi atau prestasi, tapi lebih ke hidup yang tenang dan damai.
Aku hanya ingin hidup seperti awan, bebas dan tenang. Suatu hari nanti aku akan menabung & menikahi wanita biasa saja, Mempunyai dua anak, laki - laki & perempuan, Lalu aku meninggal di usia tua mendahului istriku, Hidup seperti itu akan menyenangkan Sayang nya tidak semudah itu, Sungguh merepotkan. (Shikamaru Nara)
Shikamaru punya filosofi hidup yang berbeda dari kebanyakan orang, dia hanya ingin hidup seperti awan. Bagi dia, hidup yang ideal itu bebas, tidak terikat, dan tidak terbebani tanggung jawab yang membuatnya pusing. Jadi seperti awan yang cuma melayang di langit, Shikamaru ingin hidup tanpa tekanan, mengalir saja ke mana arah angin membawanya.
Konsep ini sebenarnya dalem banget, karena di dunia nyata, susah sekali menemukan kebebasan dan ketenangan seperti filosofi hidup Shikamaru. Kebanyakan dari kita sudah terbiasa dikejar-kejar deadline, tuntutan, atau ekspektasi orang lain, sampai lupa menikmati hidup itu sendiri. Shikamaru mengajarkan kita bahwa mungkin, kebahagiaan itu justru ada di hal-hal sederhana, disaat kita bisa melepas beban dan hanya "mengalir" menikmati hidup tanpa terlalu banyak memikirkan ini itu.
Bagi Shikamaru, pernikahan dan keluarga nggak perlu yang muluk-muluk. Dia hanya ingin punya istri yang biasa-biasa saja, bukan berarti tidak spesial, tapi lebih ke pasangan yang bisa hidup sederhana, bersama-sama menikmati hidup yang tidak terlalu banyak drama. Tidak hanya itu, impian Shikamaru juga sederhana, punya dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan, supaya seimbang.
Pandangan Shikamaru ini menunjukkan kalau dia tidak mencari yang muluk-muluk. Nilai kesederhanaan dan stabilitas jadi kunci di sini, dia percaya kalau hidup yang tenang itu datang dari hal-hal yang stabil dan nggak neko-neko. Dengan istri yang bisa saling support dan anak-anak yang melengkapi, Shikamaru merasa hidupnya sudah ideal. Dia hanya ingin kebahagiaan yang sederhana, dan menurutnya, keluarga yang harmonis tanpa drama itulah definisi kebahagiaan yang sesungguhnya.
Meskipun impian Shikamaru kelihatannya simpel banget, nyatanya nggak gampang untuk diwujudkan, apalagi di dunia yang penuh tekanan dan ekspektasi seperti sekarang. Di sekitar kita, ada banyak tuntutan untuk sukses, cari pengakuan, punya pencapaian besar yang kadang membuat kita lupa dengan impian-impian sederhana yang sebenarnya bisa membuat bahagia.
Shikamaru mungkin hanya ingin tenang, tapi untuk mencapai itu juga butuh usaha. Tetap berpegang pada prinsip kesederhanaan, di saat orang lain sibuk mengejar ambisi dan status sosial, ia tidak memperdulikan hal itu. Meskipun impiannya sederhana, tapi perlu tekad yang kuat agar tidak tergoda atau terbawa arus. Jalan untuk sampai kesana pasti ada saja ada tantangannya. Di balik kesederhanaannya, ada komitmen untuk hidup sesuai prinsip dan tidak terlalu peduli dengan standar atau ekspektasi dari orang lain.