Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Bukan Cuma dengan si Doi, dengan Sahabat pun Kita Bisa Mengalami Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan

22 Oktober 2024   23:39 Diperbarui: 23 Oktober 2024   18:09 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Persahabatan. | Pexels. Liza Summer

Cinta bertepuk sebelah tangan biasanya kita kaitkan dengan hubungan romantis, iya nggak? Misalnya, kamu suka sama seseorang, tapi dia nggak, kamu yakin, dia nggak yakin. Rasanya pasti nyesek kan?

Ternyata, perasaan seperti ini tidak hanya terjadi dengan pacar atau gebetan. Dalam persahabatan, kita juga bisa mengalami hal serupa.

Ada kalanya kamu memberikan perhatian lebih ke sahabat, tapi dia justru cuek atau tidak merespon balik (tidak ada feedback) seperti yang kamu harapkan. 

Contoh gampangnya gini, kamu selalu jadi orang yang duluan ngechat, ngajak ketemuan, atau nanya kabar. Tapi sahabatmu? Dia nggak pernah inisiatif, cuma sekedar bales-balesin chat kamu aja.

Terus, kalau lagi ngobrol, dia yang terus curhat panjang lebar tentang masalahnya, tapi giliran kamu cerita, dia cuma dengerin sekilas, kayak nggak niat dengerin gitu

Lama-lama kamu merasa kok kayaknya cuma aku yang peduli? Nah, itu membuat kamu jadi tidak dihargai.

Kayak, seakan-akan pertemanan ini hanya berjalan satu arah, di mana kamu yang terus berusaha, sementara dia tidak melakukan hal yang sama. Kalau terus-terusan seperti ini, bisa membuat kamu capek sendiri dan akhirnya merasa males untuk melanjutkannya.

Kalau terus-terusan merasa diabaikan, ya jelas frustrasi. Kamu akan merasa seperti semua usaha kamu untuk menjaga pertemanan itu sia-sia.

Lama-lama, rasa tidak dihargai semakin terasa, dan kamu mulai mikir, "Ngapain sih aku capek-capek kalau dia cuek aja?" Itu bisa membuat kamu perlahan menjauh tanpa sadar, karena lelah dengan perasaan yang bertepuk sebelah tangan.

Padahal, sama seperti hubungan romantis, pertemanan juga butuh timbal balik. Tidak bisa hanya satu pihak yang selalu usaha. Kalau tidak ada keseimbangan, pertemanan bisa jadi tidak sehat dan bahkan bisa bubar.

Maka dari itu, penting untuk saling memberi perhatian, komunikasi, dan peduli, agar persahabatan tetap berjalan. Supaya persahabatan nggak jadi bertepuk sebelah tangan, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan.

Pertama, jangan ragu untuk lebih terbuka dan aktif dalam komunikasi. Kalau ada yang membuatmu tidak nyaman, coba bicarakan baik-baik. Kadang, sahabatmu tidak sadar kalau dia terlalu pasif, jadi ngobrol itu penting.

Kedua, tunjukkan perhatian yang setara. Jangan hanya dia yang capek-capek menghubungi atau mengajak bertemu. Sesekali kamu yang mulai duluan, agar dia juga merasa dihargai.

Terakhir, ketika ngobrol, pastikan ada keseimbangan antara mendengar dan berbagi cerita. Jangan hanya kamu yang curhat atau sebaliknya. Agar dua-duanya sama-sama punya ruang untuk cerita dan didengar. Ini akan membuat persahabatan lebih nyaman dan tidak ada yang merasa diabaikan.

Meskipun persahabatan berbeda dengan hubungan romantis, perasaan “bertepuk sebelah tangan” sangat mungkin bisa terjadi. Kalau satu pihak yang terus usaha sementara yang lain hanya pasif, lama-lama hubungan jadi tidak sehat.

Jadi, yuk, mulai lebih peka dengan dinamika pertemanan kita. Coba liat lagi, apakah sudah ada timbal balik yang setara?

Jangan sampai persahabatan yang kita bangun bubar hanya karena kurang perhatian. Dengan usaha dari kedua belah pihak, hubungan bisa tetap kuat dan saling mendukung!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun