Cinta bertepuk sebelah tangan biasanya kita kaitkan dengan hubungan romantis, iya nggak? Misalnya, kamu suka sama seseorang, tapi dia nggak, kamu yakin, dia nggak yakin. Rasanya pasti nyesek kan?
Ternyata, perasaan seperti ini tidak hanya terjadi dengan pacar atau gebetan. Dalam persahabatan, kita juga bisa mengalami hal serupa.
Ada kalanya kamu memberikan perhatian lebih ke sahabat, tapi dia justru cuek atau tidak merespon balik (tidak ada feedback) seperti yang kamu harapkan.Â
Contoh gampangnya gini, kamu selalu jadi orang yang duluan ngechat, ngajak ketemuan, atau nanya kabar. Tapi sahabatmu? Dia nggak pernah inisiatif, cuma sekedar bales-balesin chat kamu aja.
Terus, kalau lagi ngobrol, dia yang terus curhat panjang lebar tentang masalahnya, tapi giliran kamu cerita, dia cuma dengerin sekilas, kayak nggak niat dengerin gitu.Â
Lama-lama kamu merasa kok kayaknya cuma aku yang peduli? Nah, itu membuat kamu jadi tidak dihargai.
Kayak, seakan-akan pertemanan ini hanya berjalan satu arah, di mana kamu yang terus berusaha, sementara dia tidak melakukan hal yang sama. Kalau terus-terusan seperti ini, bisa membuat kamu capek sendiri dan akhirnya merasa males untuk melanjutkannya.
Kalau terus-terusan merasa diabaikan, ya jelas frustrasi. Kamu akan merasa seperti semua usaha kamu untuk menjaga pertemanan itu sia-sia.
Lama-lama, rasa tidak dihargai semakin terasa, dan kamu mulai mikir, "Ngapain sih aku capek-capek kalau dia cuek aja?" Itu bisa membuat kamu perlahan menjauh tanpa sadar, karena lelah dengan perasaan yang bertepuk sebelah tangan.
Padahal, sama seperti hubungan romantis, pertemanan juga butuh timbal balik. Tidak bisa hanya satu pihak yang selalu usaha. Kalau tidak ada keseimbangan, pertemanan bisa jadi tidak sehat dan bahkan bisa bubar.