Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengapa Kita Sering Ragu Mengeluarkan Uang untuk Kebutuhan Wajib?

31 Juli 2024   07:04 Diperbarui: 31 Juli 2024   10:09 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengeluaran. (Sumber Gambar: pexels.com/Karolina Kaboompics) 

Semua ini terjadi karena kita masih punya persepsi bahwa mengeluarkan uang, meskipun untuk hal yang penting, adalah bentuk pemborosan.

Pengaruh Pola Pikir

Pola pikir kita tentang uang memiliki pengaruh besar terhadap sikap kita dalam mengeluarkannya. Kalau kita selalu mikir bahwa mengeluarkan uang itu sama dengan boros, setiap kali harus bayar sesuatu yang penting, pasti muncul rasa berat hati. Ini bisa bikin kita jadi lebih stres dan tidak nyaman.

Misalnya, kalau setiap bulan kita stres memikirkan tagihan yang harus dibayar, itu bisa membuat kepala selalu pusing tujuh keliling, hehe. Padahal bayar tagihan adalah hal yang normal dan wajib dilakukan.

Dampak negatif lainnya, kita jadi merasa bersalah terus-menerus, seolah-olah tidak pernah bisa menikmati hasil kerja keras sendiri. 

Akhirnya, hidup jadi tidak tenang karena terus-menerus mikir gimana caranya bisa hemat lebih banyak, meskipun sudah hemat. Perasaan seperti ini bisa mengganggu mental health kita. 

Mengubah Pola Pikir

Penting untuk kita melihat pengeluaran bukan sebagai pemborosan, tapi sebagai investasi atau bahkan amal. Setiap kali kita mengeluarkan uang, sebenarnya kita bisa melihat itu sebagai bentuk kontribusi yang positif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Misalnya, saat kita belanja di toko kelontong. Uang yang kita keluarkan untuk beli beras, gula, atau kebutuhan sehari-hari lainnya, itu tidak hanya berhenti di situ saja.

Pemilik toko akan pakai uang itu untuk menyekolahkan anak-anak mereka, atau mungkin untuk kebutuhan harian mereka. Jadi, secara tidak langsung, kita audah membantu mereka untuk hidup lebih baik.

Contoh lain, saat bayar biaya sekolah anak. Meskipun terasa berat, bayangkan kalau uang itu adalah investasi untuk masa depan mereka. Pendidikan yang baik bisa membuka banyak peluang untuk mereka nantinya. Dengan begitu, setiap kali kita mengeluarkan uang, kita bisa merasa lebih tenang karena tahu uang itu punya dampak positif.

Mengubah pola pikir seperti ini bisa membuat kita lebih rileks dan bahagia dalam menghadapi setiap pengeluaran. Kita jadi lebih bisa menikmati hidup tanpa terus-menerus dibayangi rasa bersalah atau khawatir. 

Kita sering merasa berat hati untuk mengeluarkan uang untuk kebutuhan wajib karena kita menganggapnya sebagai bentuk pemborosan. Persepsi ini bisa membuat kita stres dan tidak nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Padahal, pengeluaran tersebut adalah hal yang esensial dan tidak bisa dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun