Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengaruh Kultural Menyebabkan Kebanyakan Orang Indonesia Cenderung Menghindari Obrolan yang Berbobot?

4 Juli 2024   13:04 Diperbarui: 4 Juli 2024   13:09 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengobrol. (Sumber Gambar: pexels.com/SHVETS production) 

Pernah mengalami tidak? Ketika Anda sedang ngobrol dengan teman, keluarga, rekan kerja, atasan atau bawahan seringnya hanya muter-muter di topik yang itu-itu saja? Entah ngomongin gosip selebriti, acara TV, atau hal-hal remeh lainnya. Nah, ini ternyata bukan kebetulan. Banyak orang Indonesia memang cenderung menghindari obrolan yang berat atau berbobot. Kenapa bisa begitu? Yuk, kita bahas.

Di artikel ini kita akan mengulik lebih dalam, kenapa sih kita sering banget menghindari topik-topik yang serius? Apakah hanya karena tidak mau ribet atau ada alasan lain yang lebih dalam? Memahami alasan di balik fenomena ini penting agar kita bisa mengerti budaya kita sendiri dan mungkin juga bisa sedikit berubah supaya obrolan kita lebih berisi dan bermanfaat.

Budaya Indonesia itu sangat kaya dan penuh dengan nilai-nilai yang membuat kita merasa nyaman satu sama lain. Salah satu yang paling dijunjung tinggi adalah keharmonisan dan kerukunan. Dari kecil, kita diajarkan untuk selalu rukun dengan tetangga, teman, bahkan orang yang tidak kita kenal sekalipun. Pokoknya, damai itu indah, titik!

Budaya juga sangat berpengaruh ke cara kita ngobrol sehari-hari. Karena kita ingin semuanya rukun dan tidak mau bikin ribut, kita jadi cenderung memilih topik yang aman-aman saja. Topik yang kira-kira tidak akan membuat orang sebel atau tersinggung. Maka dari itu, obrolan kita sering kali hanya di permukaan saja, tidak sampai ke hal-hal yang lebih dalam atau serius. Misalnya, kita lebih memilih ngomongin makanan favorit, film terbaru, tempat rekreasi yang keren atau ngomongin artis anu, orang anu, intinya hal-hal yang ringan dan remeh. Bukan berarti ngobrol tentang makanan, film dan tempat rekreasi itu hal yang ringan dan remeh ya!

Mengapa kita sering sekali menghindari topik-topik yang bisa memicu konflik? 

Jawabannya simpel, kita nggak mau ribut. Orang Indonesia itu pada dasarnya ingin hidup damai dan rukun. Kita lebih suka ngobrol yang enak-enak saja, yang membuat semua orang happy. Kalau mulai masuk ke topik yang sensitif, yang bisa bikin debat panas, kita langsung mundur teratur. Enak nggak kalau ngobrol malah jadi berantem?

Contoh-contoh topik sensitif

Ada beberapa topik yang sering banget dianggap sensitif di Indonesia. Misalnya:

1. Politik

Obrolan soal politik bisa bikin suasana jadi tegang, apalagi kalau beda pandangan. 

2. Agama

Ini topik yang sangat pribadi dan bisa membuat orang salah paham atau tersinggung.

3. Isu-isu kontroversial lainnya

Misalnya, soal hak asasi manusia, kebijakan pemerintah, kepemimpinan atau isu-isu sosial lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun