Mari kita bahas topik yang menarik tentang perbandingan gaji antara tukang parkir liar, pegawai bergaji tinggi, dan guru. Meski agak kontroversial, kita akan coba bahas lebih dalam.
Tukang parkir liar, yang sering kita temui di sudut-sudut kota, ternyata penghasilannya bisa bikin kaget. Mereka dapat uang dari setiap motor yang parkir tanpa harus potong pajak.Â
Di sisi lain, pegawai bergaji tinggi justru kena potongan gaji yang lumayan besar, termasuk pajak dan kontribusi lainnya. Nah, kalau guru bagaimana? Sayangnya, banyak guru masih digaji di bawah standar, padahal peran mereka sangat penting dalam mendidik generasi masa depan.
Mari kita bahas sama-sama!Â
Pendapatan Tukang Parkir Liar
Mari kita hitung pendapatan tukang parkir liar dengan lebih rinci:
1. Pendapatan Harian
Anggaplah seorang tukang parkir liar mengumpulkan uang dari 100 motor setiap hari.
Biaya parkir yang dikenakan adalah Rp2.000 per motor.
Jadi pendapatan hariannya, 2.000 x 100 = Rp. 200.000
2. Pendapatan Bulanan
Pendapatan harian dikalikan dengan jumlah hari dalam sebulan (misalnya, 30 hari), 200.000 x 30 hari = Rp. 6.000.000 (perbulan).Â
3. Keuntungan Tukang Parkir Liar
Tukang parkir liar memiliki beberapa keuntungan yaitu:
- Pendapatan yang signifikan, terutama jika lokasi parkir ramai.
- Tidak ada potongan pajak, sehingga pendapatan bersih lebih tinggi.