Bagaimana mindset ini mempengaruhi keputusan pernikahan?
Pertama, mindset ini bisa membuat orang jadi kurang pertimbangan dalam memilih pasangan. Karena fokusnya hanya ke nikah cepat, jadi yang penting nikah dulu, urusan cocok atau tidak, itu nomor sekian. Akhirnya, banyak yang terjebak di pernikahan yang tidak bahagia atau penuh masalah karena dasarnya saja sudah tidak kuat.
Kedua, soal keuangan, yang sering jadi masalah utama dalam rumah tangga. Bayangkan, baru nikah sudah langsung kena bom tagihan ini itu, belum lagi kalau sudah punya anak. Tanpa perencanaan yang matang, bisa-bisa malah terjerat hutang atau konflik keluarga karena masalah finansial.
Ketiga, tekanan sosial dan psikologis yang ditimbulkan. Banyak yang nikah karena ‘dorongan’ mindset ini, setelah menikah, baru terasa beban dan tanggung jawabnya. Ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental, baik buat suami, istri, apalagi anak-anaknya.
Jadi, intinya, mindset ini bisa punya efek domino yang tidak hanya mempengaruhi keputusan nikah saja, tapi juga kehidupan setelah menikah. Maka dari itu, sangat penting bagi kita semua, terutama generasi muda, untuk berpikir dan berencana dengan bijak sebelum memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Perbandingan Pendekatan Lama Vs Pendekatan Modern
Jadi, kalau di mindset lama itu kita seperti pasrah saja, menikah dulu baru berpikir uangnya darimana. Tapi di pendekatan modern, kita diajarkan untuk berpikir dan merencanakan semuanya dari awal, sebelum kita memutuskan untuk menikah.
Di pendekatan modern, kita tidak hanya dipersiapkan untuk menikah, tapi juga untuk hidup setelahnya. Jadi, sebelum menikah, kita sudah mulai menabung, membuat anggaran keuangan, bahkan mungkin investasi. Kita juga diajarkan untuk punya karir atau bisnis yang stabil dulu, baru setelahnya berpikir untuk menikah. Ini sangat penting supaya nanti ketika sudah berkeluarga, kita tidak kerepotan mikir masalah finansial.
Plus, di pendekatan modern, kita juga diajarkan untuk komunikasi yang baik dengan pasangan tentang keuangan. Jadi, tidak ada yang namanya tabu soal ngomongin masalah uang. Semuanya transparan, dari gaji sampai pengeluaran, agar tidak ada salah paham atau masalah di kemudian hari.
Nah, kalo kita bandingkan, pendekatan modern ini lebih realistis dan bertanggung jawab. Kita jadi lebih siap menghadapi tantangan dan tidak hanya mengandalkan ‘nanti ada yang ngatur’. Kita jadi lebih mandiri dan proaktif dalam mengatur hidup kita sendiri.
Nah, saya punya teman yang bisa di jadikan contoh dalam topik ini, sebut saja namanya Joni. Joni ini orangnya asik, kerjaannya juga lumayan. Suatu hari, dia bilang ke saya, “Bro, gue mau nikah nih!” Gue tanya, “Udah siap semua, Bro?” Dia jawab, “Ah, nikah aja dulu, bro. Rezeki mah nanti ada yang ngatur.”