Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gaji Tinggi, Beban Berat? Dilema di Balik Impian Finansial

5 April 2024   23:42 Diperbarui: 6 April 2024   13:54 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Salary/gaji. (Sumber Gambar: pexels.com/Karolina Grabowska)

Dalam dunia kerja, gaji tinggi kerap menjadi idaman. Wajar saja, gaji yang besar menawarkan stabilitas finansial, menjanjikan hidup yang lebih nyaman, dan terkadang dikaitkan dengan prestise. Namun, benarkah gaji tinggi selalu berbanding lurus dengan kebahagiaan dan kepuasan bekerja? Artikel ini akan membahas dilema di balik impian finansial tersebut. Kita akan melihat apakah gaji tinggi selalu disertai dengan "beban berat" dan bagaimana meraih keseimbangan antara penghasilan yang mapan dan kepuasan dalam berkarir.

Apa saja yang diharapkan dari pekerja dengan gaji tinggi?

Pekerja dengan gaji tinggi sering kali diharapkan untuk:

Pertama, Kinerja Berkualitas Tinggi. Hasil kerja yang unggul menjadi tolak ukur utama, mencerminkan nilai gaji yang diterima.

Kedua, Tanggung Jawab Besar. Pekerja diharapkan untuk membuat keputusan penting dan mengelola proyek atau tim, yang menuntut dedikasi dan komitmen.

Ketiga, Tekanan dan Stres. Dengan gaji yang tinggi, tekanan untuk memenuhi ekspektasi juga meningkat, sering kali berujung pada stres kerja yang tinggi. 

Tanggung jawab dan ekspektasi yang meningkat juga tidak luput dari kinerja yang digaji tinggi.  Dengan gaji yang tinggi, tanggung jawab dan ekspektasi yang meningkat meliputi:

Pertama, Kinerja Berkualitas Tinggi. Pekerja diharapkan untuk secara konsisten menghasilkan pekerjaan yang tidak hanya memenuhi, tetapi juga melebihi standar yang ditetapkan.

Kedua, Pengambilan Keputusan. Pekerja harus mampu membuat keputusan strategis yang dapat mempengaruhi arah dan kesuksesan perusahaan atau organisasi.

Ketiga, Manajemen Stres. Dengan tanggung jawab yang lebih besar, pekerja harus mengelola stres dengan efektif untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun