Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengelola Ekspektasi: Dunia Kerja Tidak Sempurna, tapi Bisa Dinikmati

19 Maret 2024   14:30 Diperbarui: 20 Maret 2024   07:41 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Seseorang yang sedang menikmati pekerjaannya (Sumber Gambar: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kelima, Keseimbangan Hidup dan Kerja. Anda mungkin berharap untuk dapat menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, tetapi kenyataannya, menemukan keseimbangan ini bisa menjadi tantangan, terutama jika Anda memiliki beban kerja yang berat atau jadwal kerja yang tidak fleksibel.

Menghadapi situasi-situasi ini membutuhkan kemampuan untuk mengelola ekspektasi dan menyesuaikan diri dengan realitas dunia kerja.

Bagaimana cara mengelola ekspektasi di tempat kerja?

Mengelola ekspektasi di tempat kerja adalah proses yang melibatkan pemahaman, komunikasi, dan penyesuaian. Berikut adalah lima langkah yang bisa Anda lakukan:

Pertama, Pahami Realitas. Memahami realitas dunia kerja adalah langkah pertama dan sangat penting dalam mengelola ekspektasi. Tanpa pemahaman yang tepat tentang lingkungan kerja dan tantangan yang ada, sulit untuk menetapkan ekspektasi yang realistis dan mencapai tujuan.

Kedua, Komunikasikan Ekspektasi Anda. Komunikasi yang baik adalah kunci dalam mengelola ekspektasi. Baik Anda seorang pemimpin atau anggota tim, penting untuk secara terbuka dan jujur berbicara tentang apa yang Anda harapkan dari pekerjaan dan bagaimana Anda melihat peran Anda dalam organisasi.

Ketiga, Buat Tujuan yang Jelas dan Terukur. Tujuan yang jelas dan terukur tidak hanya membantu dalam mengelola ekspektasi, tetapi juga memberikan motivasi dan arah. Tujuan ini harus realistis, dapat dicapai, dan sejalan dengan visi dan misi organisasi.

Keempat, Berikan dan Mintalah Umpan Balik. Umpan balik adalah alat yang sangat berharga dalam mengelola ekspektasi. Berikan umpan balik yang konstruktif kepada rekan kerja Anda, dan jangan ragu untuk meminta umpan balik tentang kinerja Anda.

Kelima, Terus Belajar dan Berkembang. Dunia kerja adalah tempat yang selalu berubah, jadi penting untuk terus belajar dan berkembang. Dengan cara ini, Anda bisa menyesuaikan ekspektasi Anda dengan perubahan yang terjadi.

Ingatlah bahwa mengelola ekspektasi bukanlah proses yang instan, tetapi membutuhkan waktu dan usaha. Namun, dengan komitmen dan pendekatan yang tepat, Anda bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif. 

Bagaimana kita bisa menikmati pekerjaan meski ada tantangan dan kesulitan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun