Keempat, gangguan emosional. Penelitian menunjukkan bahwa semakin sering seseorang mencari informasi tentang Covid-19 melalui berbagai media—televisi, koran, dan media sosial—semakin besar kemungkinan mereka melaporkan gangguan emosional.
Oleh sebab itu, membatasi asupan informasi sangat penting dan memastikan bahwa informasi yang kita konsumsi berasal dari sumber yang kredibel dan dapat dipercaya. Ini akan membantu menjaga kesehatan mental kita di era digital ini.
Sebelum kita menyelam lebih dalam, mari kita mengenal dulu apa itu definisi informasi berlebihan. Seperti yang penulis sebutkan di atas, informasi berlebihan, atau yang sering disebut “overload informasi”, adalah suatu keadaan di mana jumlah informasi yang diterima melebihi kapasitas seseorang untuk memprosesnya. Ini terjadi ketika informasi yang tersedia melebihi batas pemahaman dan pengambilan keputusan seseorang.
Dalam konteks digital, informasi berlebihan sering kali terjadi karena akses yang mudah dan cepat ke berbagai sumber informasi, seperti media sosial, berita online, dan email. Akibatnya, individu dapat merasa kewalahan, bingung, dan stres karena mencoba memilah dan memahami semua informasi tersebut.
Penting untuk digaris bawahi bahwa tidak semua informasi berlebihan itu buruk. Kadang-kadang, memiliki banyak informasi dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Namun, masalahnya muncul ketika informasi tersebut menjadi terlalu banyak hingga sulit untuk diproses dan dipahami.
Apa dampak negatif informasi berlebihan terhadap kesehatan mental?
Informasi berlebihan, atau information overload, dapat membawa berbagai dampak negatif terhadap kesehatan mental, di antaranya:
Pertama, gangguan tidur. Keinginan yang tak henti-hentinya untuk tetap mendapatkan informasi dan koneksi yang terus-menerus dengan dunia digital dapat membahayakan kualitas dan durasi tidur kita.
Kedua, kesulitan dalam konsentrasi. Informasi berlebihan dapat menyebabkan kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi.
Ketiga, masalah dalam pengambilan keputusan. Informasi berlebihan dapat menyebabkan kesulitan dalam membuat keputusan atau membuat keputusan yang tergesa-gesa (sering kali keputusan yang buruk).
Keempat, perbandingan sosial dan penurunan harga diri. Media sosial sering kali memicu perbandingan sosial yang dapat menurunkan harga diri seseorang.