Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Senang Saat Dapat Uang, Sedih Saat Keluar Uang: Sebuah Kebiasaan yang Salah?

13 Februari 2024   13:31 Diperbarui: 16 Februari 2024   01:33 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengatur uang. (Sumber Gambar: pexels.com/Karolina Grabowska)

Pernahkah Anda merasa senang saat mendapatkan uang, tapi sedih saat mengeluarkannya? Perasaan ini mungkin familiar bagi banyak orang.

Secara alami, manusia memang senang mendapatkan sesuatu yang baru, termasuk uang. Uang memberikan rasa aman dan kontrol atas apa yang bisa kita lakukan.

Namun, saat mengeluarkan uang, fokusnya beralih pada kenyataan bahwa uang tersebut telah hilang. Rasa kehilangan ini memicu perasaan sedih atau menyesal, terutama jika uang tersebut dikeluarkan untuk hal-hal yang dianggap tidak penting.

Apakah kebiasaan ini salah? Apakah ada cara untuk mengubahnya?

Artikel ini akan membahas fenomena ini lebih dalam dan menawarkan solusi untuk mengubah cara pandang terhadap pengeluaran uang.

Dengan mengubah cara pandang, Anda dapat merasakan kebahagiaan dan rasa syukur yang lebih besar, dan menarik rezeki yang lebih banyak. Aamiin

Yang menjadi pertanyaan, mengapa orang merasa senang saat mendapatkan uang?

Orang merasa senang saat mendapatkan uang karena beberapa alasan:

Pertama, penghargaan atas kerja keras. Uang seringkali dilihat sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras dan dedikasi seseorang. Mendapatkan uang bisa membuat seseorang merasa dihargai dan diakui.

Kedua, kebebasan dan opsi. Uang memberikan kebebasan dan opsi. Dengan uang, seseorang bisa membeli barang atau jasa, berinvestasi untuk masa depan, atau bahkan hanya menikmati hidup.

Ketiga, keamanan dan stabilitas. Uang juga memberikan rasa keamanan. Dengan uang yang cukup, seseorang tidak perlu khawatir tentang kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan.

Keempat, status sosial. Di banyak masyarakat, jumlah uang yang dimiliki seseorang sering kali dianggap sebagai indikator status sosial mereka.

Karena empat alasan di atas, sangat wajar bukan kalau kita itu senang bila mendapatkan uang?

Dari keadaan senang ketika mendapatkan uang, pasti juga ada dampak positif dan negatifnya dari hal tersebut, apa saja dampak positif dan negatifnya? Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif dari perasaan senang saat mendapatkan uang:

Dampak Positif

  • Motivasi: Perasaan senang saat mendapatkan uang bisa menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras dan mencapai tujuan.
  • Penghargaan Diri: Uang bisa dianggap sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras dan dedikasi, yang bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan diri.
  • Keamanan Finansial: Mendapatkan uang bisa memberikan rasa keamanan finansial dan mengurangi stres terkait keuangan.

Dampak Negatif

  • Ketergantungan pada Uang: Jika seseorang terlalu senang saat mendapatkan uang, mereka mungkin menjadi terlalu bergantung pada uang untuk kebahagiaan mereka, yang bisa berdampak negatif pada kesejahteraan mental mereka.
  • Materialisme: Perasaan senang saat mendapatkan uang bisa mendorong materialisme, yang bisa mengarah pada kehidupan yang kurang memuaskan dan bahagia.
  • Keseimbangan Hidup: Jika seseorang terlalu fokus pada mendapatkan uang, mereka mungkin mengabaikan aspek lain dari kehidupan mereka, seperti kesehatan dan hubungan, yang bisa berdampak negatif pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Ingatlah bahwa keseimbangan adalah kunci dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan kita dengan uang.

Tadi di atas penulis sudah menjelaskan tentang "senang saat mendapat uang", nah sekarang penulis akan menjelaskan tentang "sedih saat keluar uang". Mengapa kita sedih saat keluar uang?

Orang mungkin merasa sedih saat mengeluarkan uang karena beberapa alasan:

Pertama, kehilangan nilai. Uang adalah representasi nilai yang bisa ditukar dengan barang atau jasa. Saat mengeluarkan uang, seseorang mungkin merasa kehilangan nilai tersebut.

Kedua, ketidakpastian masa depan. Uang juga memberikan rasa keamanan finansial. Mengeluarkan uang bisa membuat seseorang merasa tidak aman tentang masa depan mereka, terutama jika mereka tidak yakin tentang pemasukan mereka di masa mendatang.

Ketiga, rasa takut tidak cukup. Beberapa orang mungkin merasa sedih saat mengeluarkan uang karena takut uang mereka tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka di masa mendatang.

Keempat, pengorbanan. Mengeluarkan uang sering kali berarti harus mengorbankan sesuatu. Misalnya, jika Anda membeli satu barang, Anda mungkin harus menunda pembelian barang lain yang Anda inginkan.

Kelima, penyesalan pembelian. Kadang-kadang, orang mungkin merasa sedih setelah mengeluarkan uang, terutama jika mereka merasa bahwa mereka telah membuat keputusan pembelian yang buruk atau impulsif.

Jadi, perasaan sedih saat mengeluarkan uang adalah hal yang wajar dan normal. Perasaan ini muncul karena berbagai alasan, termasuk rasa kehilangan, perbandingan sosial, rasa bersalah, ketakutan akan masa depan, dan penyesalan.

Dari perasaan sedih saat keluar uang, ternyata ada dampak negatif dari perasaan tersebut dan hal ini bisa mempengaruhi kesejahteraan finansial dan mental.  Lalu apa dampak negatif dari perasaan tersebut dan bagaimana hal ini bisa mempengaruhi kesejahteraan finansial dan mental?

Berikut adalah beberapa dampak negatif dari perasaan sedih saat mengeluarkan uang dan bagaimana hal ini bisa mempengaruhi kesejahteraan finansial dan mental:

Dampak Finansial

Pertama, pengeluaran yang tidak efisien. Jika seseorang merasa sedih saat mengeluarkan uang, mereka mungkin cenderung menghindari pengeluaran bahkan untuk kebutuhan penting, yang bisa berdampak negatif pada kualitas hidup mereka.

Kedua, kesulitan dalam Investasi. Investasi memerlukan pengeluaran uang di awal untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Jika seseorang merasa sedih saat mengeluarkan uang, mereka mungkin menghindari investasi yang sebenarnya bisa membantu keuangan mereka di masa depan.

Dampak Mental

Pertama, stres finansial. Perasaan sedih saat mengeluarkan uang bisa menimbulkan stres finansial, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik seseorang.

Kedua, rasa takut dan kecemasan. Perasaan ini juga bisa menimbulkan rasa takut dan kecemasan tentang masa depan finansial, yang bisa mengganggu tidur, konsentrasi, dan kesejahteraan mental secara umum.

Untuk mengatasi perasaan ini, penting untuk mengembangkan hubungan yang sehat dengan uang. Ini bisa melibatkan pembuatan anggaran yang realistis, pengaturan tujuan keuangan jangka panjang, dan belajar untuk memahami bahwa uang adalah alat, bukan tujuan akhir. Penting untuk mengubah cara pandang Anda terhadap pengeluaran uang dan fokus pada manfaat yang diperoleh dari pengeluaran uang, bukan pada kehilangannya. 

Sekarang kita ke poin utamanya, 

Apakah merasa senang saat mendapatkan uang dan sedih saat mengeluarkan uang merupakan kebiasaan yang salah? Jawabannya mungkin tidak sejelas hitam dan putih. Berikut adalah tiga poin yang bisa jadi pertimbangan:

1. Perasaan adalah Respon Normal 

Merasa senang saat mendapatkan uang dan sedih saat mengeluarkan uang adalah respon emosional yang normal dan manusiawi. Uang memiliki nilai dan penting dalam kehidupan kita, jadi wajar jika kita memiliki reaksi emosional terhadapnya.

2. Keseimbangan adalah Kunci

Seperti banyak hal dalam kehidupan, keseimbangan adalah kunci. Jika perasaan senang saat mendapatkan uang mendorong seseorang untuk bekerja lebih keras dan mencapai tujuan mereka, itu bisa menjadi hal yang positif. Namun, jika perasaan ini mendorong seseorang untuk menjadi terlalu materialistik atau mengabaikan aspek lain dari kehidupan mereka, itu bisa menjadi masalah. Demikian pula, sedikit kecemasan tentang pengeluaran bisa mendorong seseorang untuk lebih berhati-hati dengan uang mereka, tetapi terlalu banyak kecemasan bisa menyebabkan stres dan ketidakbahagiaan.

3. Pentingnya Manajemen Keuangan

Bagaimanapun, penting untuk memiliki manajemen keuangan yang baik. Ini berarti membuat anggaran, hidup dalam kemampuan kita, dan membuat keputusan keuangan yang bijaksana. Jika perasaan senang saat mendapatkan uang dan sedih saat mengeluarkan uang mendorong perilaku keuangan yang sehat, itu bisa menjadi hal yang baik. Namun, jika perasaan ini mendorong perilaku yang tidak sehat, seperti pengeluaran berlebihan atau penahanan berlebihan, itu bisa menjadi masalah.

Jadi, apakah ini kebiasaan yang salah? Itu tergantung pada bagaimana perasaan ini mempengaruhi perilaku dan kesejahteraan seseorang. Yang paling penting adalah untuk mengembangkan hubungan yang sehat dengan uang, yang mencakup pemahaman dan pengelolaan emosi kita terhadapnya.

Bagaimana kebiasaan ini bisa mempengaruhi sikap seseorang terhadap uang dan keuangan?

Kebiasaan merasa senang saat mendapatkan uang dan sedih saat mengeluarkan uang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku keuangan seseorang. Ini bisa membentuk pandangan mereka terhadap uang, mendorong perilaku seperti pengeluaran berlebihan atau penahanan berlebihan, dan mempengaruhi kesejahteraan emosional mereka. Keseimbangan dalam hubungan dengan uang adalah kunci untuk kesejahteraan finansial dan emosional. 

Merasa senang saat mendapatkan uang dan sedih saat mengeluarkan uang adalah respon emosional yang normal dan manusiawi terhadap uang. Namun, jika perasaan ini menjadi sangat kuat dan mempengaruhi perilaku keuangan dan kesejahteraan emosional seseorang, itu bisa menjadi masalah. 

Lalu, bagaimana mengelola perasaan terhadap uang?

Berikut adalah empat saran yang mesti Anda coba (penulis pun juga mencoba ini), tentang bagaimana mengelola perasaan Anda terhadap uang:

  • Ubah Cara Pandang terhadap Uang: Uang adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.
  • Buatlah Anggaran: Buatlah anggaran yang realistis dan patuhi anggaran tersebut.
  • Bersyukurlah: Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki.
  • Cari Bantuan: Jika Anda mengalami kesulitan, cari bantuan dari terapis keuangan atau profesional kesehatan mental.

Setelah membaca artikel ini, mari sama-sama merenungkan hubungan kita sendiri dengan uang. Apakah kita merasa senang saat mendapatkan uang dan sedih saat mengeluarkan uang? Bagaimana perasaan ini mempengaruhi perilaku keuangan kita? Apakah ada ruang untuk perbaikan?

Ingatlah bahwa uang adalah alat untuk membantu kita mencapai tujuan kita, bukan tujuan akhir. Mari kita belajar untuk mengelola emosi kita terhadap uang dan membangun hubungan yang sehat dengan uang untuk kesejahteraan finansial dan emosional kita. 

Jadi bagaimana menurut teman-teman, salah gak sih kalau kita senang saat dapat uang tapi sedih saat keluar uang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun