Keenam, menghargai keberagaman. Keberagaman menjadi sebuah tolak ukur Gen z dalam memilih tempat kerja.
Ketujuh, komunikasi langsung. Meskipun Gen-Z lebih terbiasa berkomunikasi melalui pesan instan dan berkirim pesan teks, mereka lebih memilih untuk berkomunikasi secara tatap muka langsung atau face-to-face.
Menurut Informasi yang penulis peroleh dari kumparan.com, kompasiana.com/Muzamil Misbah, beritasatu.com dan rencanamu.id ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh Generasi Z dalam dunia kerja:
-
Fleksibilitas vs Keterikatan: Generasi Z menginginkan fleksibilitas dalam jam kerja dan lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Namun, hal ini dapat menyulitkan dalam membangun keterikatan yang kuat terhadap perusahaan.
Kesehatan Mental: Meningkatnya tingkat stres akademis, kecemasan, dan depresi dalam kalangan Gen Z menjadi perhatian utama.
Isu Lingkungan: Generasi Z tumbuh di tengah-tengah kekhawatiran yang meningkat tentang perubahan iklim dan dampaknya.
Isu Kesenjangan Sosial: Kesenjangan ekonomi dan sosial menjadi perhatian serius bagi Generasi Z.
Teknologi dan Privasi Data: Generasi Z semakin sadar akan pentingnya privasi data dalam dunia digital.
Isu Kesejahteraan Sosial dan Kesetaraan: Generasi Z juga semakin aktif dalam memperjuangkan kesejahteraan sosial dan kesetaraan.
Kepuasan Instan: Kemudahan akses terhadap beragam pilihan hidup membuat Generasi Z cenderung mencari kepuasan instan.
Krisis Talenta dan Skill Gap: Krisis talenta dan skill gap menjadi masalah utama, mengancam perekonomian dan perkembangan bangsa.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!