Â
Manusia adalah makhluk yang unik. Ada banyak hal yang membuat manusia unik, salah satunya adalah motivasi mereka untuk berbuat baik. Ada orang yang berbuat baik karena ketulusan hati, ada juga yang berbuat baik karena ada keperluan tertentu.
Manusia sering dipuji karena sifatnya yang suka menolong. Mereka sering kali membantu orang lain tanpa pamrih. Namun, ada juga orang yang berbuat baik karena ada keperluan tertentu. Mereka mungkin berbuat baik untuk mendapatkan sesuatu, misalnya pujian, perhatian, atau keuntungan.
Sifat manusia adalah sesuatu yang kompleks dan sulit untuk dipahami. Hal ini disebabkan oleh 3 faktor utama, yaitu:
1. Faktor BiologisÂ
Manusia memiliki naluri dan insting yang dapat mempengaruhi perilaku mereka. Misalnya, manusia memiliki naluri untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
2. Faktor PsikologisÂ
Manusia memiliki berbagai macam emosi dan perasaan yang dapat mempengaruhi perilaku mereka. Misalnya, manusia dapat merasa bahagia, sedih, marah, dan takut.
3. Faktor SosialÂ
Manusia hidup dalam lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi perilaku mereka. Misalnya, budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dapat mempengaruhi perilaku manusia.
Karena kompleksitasnya, sifat manusia dapat berubah-ubah tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Misalnya, seseorang yang biasanya pemalu dapat menjadi berani jika menghadapi situasi yang berbahaya.
Berbuat baik karena ketulusan hati dan berbuat baik karena keperluan adalah dua hal yang berbeda. Berbuat baik karena ketulusan hati adalah perbuatan yang dilakukan tanpa pamrih, semata-mata untuk membantu orang lain. Sedangkan berbuat baik karena keperluan adalah perbuatan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, misalnya pujian, perhatian, atau keuntungan.Â
Di bawah ini adalah 3 perbedaan antara berbuat baik karena ketulusan dan berbuat baik karena keperluan:
1. Motivasi
Berbuat baik karena ketulusan hati dimotivasi oleh keinginan untuk membantu orang lain. Sedangkan berbuat baik karena keperluan dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan sesuatu.
2. Niat
Berbuat baik karena ketulusan hati dilakukan dengan niat yang tulus, tanpa ada maksud tertentu. Sedangkan berbuat baik karena keperluan dilakukan dengan niat tertentu, yaitu untuk mendapatkan sesuatu.
3. Hasil
Berbuat baik karena ketulusan hati dapat memberikan manfaat bagi orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan berbuat baik karena keperluan hanya dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri, yaitu untuk mendapatkan sesuatu.
Berbuat baik karena ketulusan hati adalah perbuatan yang patut dihargai. Perbuatan ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki hati yang baik dan peduli terhadap sesama. Berbuat baik karena keperluan tertentu juga tidak selalu buruk. Perbuatan ini bisa menjadi motivasi seseorang untuk berbuat baik.
Namun, penting untuk membedakan antara perbuatan baik yang tulus dengan perbuatan baik yang pura-pura. Perbuatan baik yang tulus dilakukan tanpa pamrih, sedangkan perbuatan baik yang pura-pura dilakukan untuk mendapatkan sesuatu.
Ini adalah 3 contoh nyata perbuatan baik yang tulus:
- Membantu orang yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan
- Menyumbang untuk kegiatan amal
- Melakukan pekerjaan sukarela
Dan ternyata berbuat baik memberikan dampak positif terhadap diri kita sendiri maupun orang lain Lho. Ini dia dampak positifnya:
1. Meningkatkan Rasa Bahagia dan Kepuasan
Berbuat baik secara tulus dapat meningkatkan rasa bahagia dan kepuasan diri. Hal ini karena berbuat baik dapat memicu pelepasan hormon endorfin, yang memiliki efek antidepresan dan anti-stres.
2. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Berbuat baik secara tulus dapat meningkatkan rasa percaya diri. Hal ini karena berbuat baik menunjukkan bahwa seseorang memiliki sifat yang baik dan peduli terhadap sesama.
3. Meningkatkan Kualitas HidupÂ
Berbuat baik secara tulus dapat meningkatkan kualitas hidup. Hal ini karena berbuat baik dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia, lebih percaya diri, dan lebih puas dengan hidupnya.
4. Membantu Orang LainÂ
Berbuat baik secara tulus dapat membantu orang lain yang membutuhkan. Hal ini dapat memberikan dampak yang positif bagi kehidupan orang tersebut.
5. Meningkatkan Hubungan SosialÂ
Berbuat baik secara tulus dapat meningkatkan hubungan sosial. Hal ini karena berbuat baik dapat menunjukkan bahwa seseorang peduli terhadap orang lain.
6. Membuat Dunia Menjadi Lebih BaikÂ
Berbuat baik secara tulus dapat membuat dunia menjadi lebih baik. Hal ini karena berbuat baik dapat menularkan kebaikan kepada orang lain, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih positif.
Berbuat baik secara tulus adalah hal yang mudah dilakukan, tetapi memiliki dampak yang besar. Karenanya, marilah kita selalu berbuat baik kepada sesama, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dan ini 3 contoh nyata perbuatan baik yang dilakukan karena keperluan:
- Membantu orang lain untuk mendapatkan simpati
- Membantu orang lain untuk mendapatkan keuntungan
- Melakukan pekerjaan sukarela untuk mendapatkan pengalaman
Perlu diketahui sama-sama bahwa perbuatan baik yang dilakukan karena keperluan (pura-pura) dapat berdampak negatif pada hubungan sosial dan kesejahteraan pribadi. Ini dia dampak negatifnya:
1. KetidakpercayaanÂ
Orang yang sering berbuat baik secara pura-pura akan sulit dipercaya oleh orang lain. Hal ini karena orang lain akan merasa bahwa orang tersebut tidak dapat dipercaya, dan hanya akan berbuat baik untuk mendapatkan sesuatu.
2. Ketidaknyamanan
Orang yang sering berbuat baik secara pura-pura akan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Hal ini karena orang lain akan merasa bahwa orang tersebut tidak tulus, dan hanya berpura-pura untuk mendapatkan sesuatu.
3. Rusak HubunganÂ
Berbuat baik secara pura-pura dapat merusak hubungan sosial. Hal ini karena orang lain akan merasa bahwa orang tersebut tidak peduli terhadap mereka, dan hanya memanfaatkan mereka untuk mendapatkan sesuatu.
4. KecemasanÂ
Orang yang sering berbuat baik secara pura-pura akan merasa cemas. Hal ini karena orang tersebut akan selalu merasa takut bahwa orang lain akan mengetahui bahwa dia tidak tulus.
5. KetidakpuasanÂ
Orang yang sering berbuat baik secara pura-pura akan merasa tidak puas. Hal ini karena orang tersebut tidak akan mendapatkan kepuasan yang sesungguhnya dari perbuatan baik yang dilakukannya.
6. KetidakbahagiaanÂ
Orang yang sering berbuat baik secara pura-pura akan merasa tidak bahagia. Hal ini karena orang tersebut tidak akan merasa benar-benar membantu orang lain, dan hanya memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan sesuatu.
Berbuat baik secara pura-pura memang dapat memberikan keuntungan bagi diri sendiri, tetapi jangka panjangnya akan berdampak negatif bagi hubungan sosial dan kesejahteraan pribadi. Oleh karena itu, sebaiknya kita selalu berbuat baik secara tulus, tanpa ada maksud tertentu.
Manusia adalah makhluk yang kompleks. Mereka memiliki berbagai macam motivasi untuk berbuat baik. Kita harus bisa membedakan antara perbuatan baik yang tulus dengan perbuatan baik yang pura-pura.
Marilah kita selalu berbuat baik kepada sesama, baik dengan tulus maupun karena keperluan tertentu. Perbuatan baik kita akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
 "Kebaikan adalah satu-satunya investasi yang selalu memberikan dividen." - Benjamin Franklin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H