Ketika kita menerima bantuan dari seseorang, kita merasa berterima kasih dan berhutang budi kepadanya. Hal ini dapat memperkuat hubungan kita dengan orang tersebut.
Misalnya, seorang pria yang kehilangan pekerjaan mungkin merasa sedih dan kesepian. Namun, jika ada teman yang membantunya mencari pekerjaan baru, pria tersebut mungkin akan merasa lebih bersyukur dan dekat dengan teman tersebut.
3. Bantuan dari satu orang di masa sulit dapat mengajarkan kita arti dari kebaikan dan pertolongan
Ketika kita menolong orang lain di masa sulit, kita belajar bahwa kebaikan dan pertolongan itu penting. Hal ini dapat membuat kita menjadi orang yang lebih baik.
Misalnya, seorang remaja yang menjadi sukarelawan di panti asuhan mungkin belajar bahwa membantu orang lain dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Ungkapan “Ketika Satu Tangan Menyapu Air Mata, Lebih Berarti daripada Seribu Tepuk Tangan” memiliki arti bahwa bantuan dari satu orang di masa sulit lebih berarti daripada pujian dari banyak orang saat kita berhasil.
Dalam masa sulit, kita merasa seperti berada di dalam lubang yang gelap dan dalam. Kita merasa tidak ada jalan keluar. Bantuan dari satu orang yang peduli dapat memberikan kita harapan dan motivasi untuk terus maju.
Sebaliknya, pujian dari banyak orang saat kita berhasil hanya bersifat sementara. Pujian tersebut dapat membuat kita merasa senang dan bangga, tetapi tidak akan bertahan lama.
Ada sebuah Cerpen yang mungkin relevan, bahwa satu orang yang menolongmu di masa sulit, lebih berarti daripada seribu orang yang bertepuk tangan saat keberhasilanmu. Ini dia,
Ada seorang anak perempuan bernama Alma yang mengalami bullying di sekolahnya. Alma sering dihina dan diintimidasi oleh teman-teman sekelasnya. Alma merasa sangat kesepian dan putus asa.
Suatu hari, seorang guru baru bernama Pak Maher datang ke sekolah Alma. Pak Maher adalah seorang guru yang baik dan peduli kepada murid-muridnya. Pak Budi memperhatikan Alma dan mengetahui bahwa Alma sedang mengalami kesulitan.