Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Sekolah

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Uang Tidak Dibawa Mati, Benarkah?

8 November 2023   16:56 Diperbarui: 8 November 2023   17:30 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mendengar istilah uang tidak dibawa mati?

Secara umum semua orang pasti pernah mendengar istilah " uang tidak dibawa mati ". Namun apakah istilah tersebut bisa di katakan benar? Untuk mengetahui benar atau tidaknya mari simak artikel ini.

Secara fisik memang benar uang itu tidak bisa dibawa mati, tidak ada seorangpun orang yang mati dapat membawa uangnya, karena bila seseorang sudah mati/meninggal ia tidak mampu menggerakan tubuhnya, jangankan menggerakan tubuhnya menghembuskan napas pun ia sudah tidak mampu, jadi bagaimana caranya ia bisa membawa uang dalam keadaan demikian.

Kalau ada orang yang sudah mati/meninggal lalu ia bisa membawa uangnya, mohon untuk mengoreksinya di kolom komentar ya!

Istilah uang tidak dibawa mati ini sering kita dengar dari banyak orang dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda. Ada yang dari agamawan, motivator, konglomerat (orang kaya),  dan orang kurang mampu dalam segi ekonomi juga pernah mengatakan seperti itu.

Uang itu adalah sesuatu yang sangat bermanfaat dan berguna bagi orang-orang yang memahaminya. Orang yang  tidak perduli terhadap uang lalu mereka beranggapan bahwa uang tidak di bawa mati, itu sebenarnya bisa dikatakan  sebagai orang yang egois. Mengapa demikian?

Karena mereka hanya mementingkan dirinya sendiri, sedangkan bagi seorang muslim diwajibkan untuk bermanfaat, untuk membantu fakir miskin dan anak yatim piatu.  

Dalam Islam, memberikan bantuan kepada fakir miskin dan anak yatim piatu dianggap sebagai tindakan mulia dan diwajibkan. Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW secara tegas mengajarkan umat Islam untuk peduli terhadap kaum yang membutuhkan, termasuk fakir miskin dan anak yatim piatu. Tidak membantu mereka dapat dianggap sebagai kelalaian terhadap ajaran agama dan dapat diartikan sebagai menyesatkan ajaran Islam yang menekankan pentingnya kepedulian sosial dan keadilan. 

Dalam Al-Qur'an, banyak ayat yang menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada fakir miskin dan anak yatim piatu, seperti dalam Surah Al-Baqarah (2:177), yang menyatakan:

"Oleh karena itu, bukanlah taqwa itu, menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat pada saat salat, akan tetapi taqwa itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, fakir-miskin, ibnus-sabil, (yang memerlukan) sahabat-sahabat perjalanan, orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan dan penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." Sumber: (Kumparan.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun