Trend all in pada satu pasangan capres-cawapres belakangan ini viral di sosial media, banyak sekali netizen-netizen yang komentar dengan all in pasangan a, all in pasangan b, all in pasangan  c.
Saya sendiri sih memakluminya, karena ini adalah tahun politik jadi ada saja istilah-istilah baru yang bermunculan di tahun politik ini. Bagaimana dengan Anda apakah Anda memakluminya juga?
Namun yang saya pertanyakan adalah apakah mereka semua benar-benar paham apa itu all in? Atau hanya sekedar ikut-ikutan tren saja?
All in itu adalah bahasa inggris, kalau kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia jadinya “ semua masuk “. Berarti kalau all in kepada capres-cawapres tertentu jadinya semua masuk capres-cawapres pilihan Anda? Oh tentu saja bukan begitu artinya kawan.
Menurut Tribuntrends.com, All in merupakan kosa kata dari bahasa Inggris yang artinya semua masuk. Istilah 'all in' adalah salah satu bentuk gaya bahasa Inggris khas British. Kata ini biasa ditemui dalam berbagai konteks pelayanan hingga perjudian.Â
Adapun makna dari istilah ini adalah semuanya sudah termasuk, yakni segala item atau objek yang menjadi kebutuhan. Sementara dalam bahasa gaul kata all in bermakna sudah diusahakan semuanya. Kata ini merupakan istilah kekinian yang menjadi bahasa gaul dan populer digunakan pada berbagai sosial media.
Jadi all in menurut sumber di atas adalah mengusahakan semua, ingat ya, mengusahakan semua.
Coba bayangkan dan pikirkan kembali Anda akan mengusahakan semuanya untuk capres pilihan Anda? Gak bahaya ta!
Yang menjadi pertanyaan adalah, apa alasan Anda ingin mengusahakan semuanya untuk capres pilihan Anda? Anda sebagai apa sampai-sampai Anda akan mengusahakan semuanya untuk capres pilihan Anda?
Kalau alasan Anda karena Anda adalah orang yang bermitra dengan salah satu pasangan capres-cawapres tersebut dan Anda juga adalah bagian dari mereka, ya silakan saja no problem.
Akan tetapi jika Anda bukan siapa-siapa bagi capres-cawapres di atas lebih baik dipertimbangkan lagi untuk all in (mengusahakan semua). Lebih baik Anda usahakan semua untuk hal yang lebih penting lagi. Misalnya mengusahakan semuanya untuk keluarga.
Kalau pun Anda nekat tetap kekeh untuk all in kepada capres pilihan Anda, ya mau bagaimana lagi. Yang terpenting tetap menjaga perdamaian dan jangan bertengkar.
Karena seberapa pun Anda all in kepada pasangan capres pilihan Anda, pasti ada hal yang tidak mengenakan yang mengikutinya di belakangnya.
1. Jika Anda All In Pasangan Prabowo – Gibran
Ada koalisi partai besar yang track recordnya tidak bagus. Kita ambil salah satu partainya saja yaitu partai Golkar. Track record partai kawakan ini bisa kita temukan di mana-mana, salah satunya yang pernah dimuat di Kompas.com.Â
Ada 7 kader elite Golkar terjerat kasus korupsi dalam 5 tahun terakhir. Diantara 7 nama tersebut ada nama yang pastinya Anda tahu, yaitu Setya Novanto mantan ketum Golkar. Ada yang tahu kasus beliau apa? Silakan cari tahu sendiri ya. Hehehe,Â
Dengan fakta akan rekam jejaknya tersebut, bisa saja banyak deal politik kotor ketika penentuan kabinet nanti jika mereka memenangkan pilpres 2024.
2. Jika Anda All In Pasangan Ganjar – Mahfud
Apakah Anda sudah tahu di balik pencalonan Ganjar dan Mahfud siapa?
Iya betul, jelas di belakang mereka ada partai PDIP yang di ketuai oleh Megawati. Belakangan ini beliau terkenal dengan kata-katanya yang menyebut Jokowi sebagai petugas partai. Sumber: (Kompas TV). Dan juga menyebut bacapres Ganjar dengan sebutan yang sama yaitu sebagai petugas partai. Sumber: (pikiran-rakyat.com). Â kalau bacapres Ganjar berhasil memenangkan pertarungan pilpres 2024, apakah Ketum PDIP akan mengatakan hal yang sama kepada Ganjar?
3. Jika Anda All In Pasangan Anies – MuhaiminÂ
Ada julukan yang tersemat kepada bacapres Anies yaitu Bapak Politik Identitas. Bahkan Ketum Partai Nasedem Surya Paloh yang mengakui bahwa sulit untuk menghilangkan cap politik identitas pada Anies. Sumber: (CNN Indonesia).Â
Jika pasangan Anies – Muhaimin menang, mereka tidak akan meneruskan program yang sebelumnya berjalan karena di anggap buruk. Sumber: (Youtube, Tribunnews). Apakah Indonesia akan mereset ulang rencana pembangunan yang sudah di susun selama 10 tahun?
Tentu saja dari ketiga pasangan bacapres tersebut pasti ada hal positifnya. Justru karena ada hal positif dan hal negatif pada masing-masing pasangan, Anda di tekankan untuk berpikir ulang sebelum all ini kepada calon pasangan pilpres 2024 di atas.
Perlu di catat sebagai pemilih rasional, lihatlah kebijakan dan visi, misinya, jangan lupakan juga rekam jejaknya, bukan cuma dari publik figurnya saja. Okay
Salam Damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H