Pinjaman online (pinjol) telah menjadi bagian tak terelakkan dalam kehidupan banyak orang di era digital saat ini. Kemudahan akses dan proses yang cepat membuatnya menjadi alternatif  bagi mereka yang membutuhkan dana darurat atau keuangan tambahan.Â
Akan tetapi, banyak kasus yang kita lihat dan kita saksikan di media online. Dari apa yang saya lihat terdapat dua sisi yang berseberangan dalam dunia pinjol ini.Â
Apa yang dimaksud dengan sisi yang berseberangan dalam dunia pinjol?
Sisi Pertama: Perjuangan Membayar Pinjol
Ada orang-orang yang berjuang keras untuk membayar pinjol mereka. Mereka merasa memiliki kewajiban moral untuk melunasi pinjaman yang mereka ambil.Â
Beberapa di antara mereka bahkan menghadapi tekanan berat dari penagihan yang keras dan sering kali tidak manusiawi dari perusahaan penagih utang (DC).
Namun, penting untuk diingat bahwa gagal bayar di pinjol bukanlah tindakan kriminal. Ini adalah masalah ekonomi yang seringkali timbul karena kesulitan keuangan atau perubahan dalam situasi finansial.Â
Banyak orang, baik yang kurang mampu maupun yang berada di lapisan sosial yang lebih tinggi, mengalami kesulitan finansial dan gagal bayar.
Menghadapi penagihan yang tidak manusiawi, seperti ancaman dan tekanan dari DC pinjol, bisa sangat membebani secara emosional. Pada kasus tertentu, seseorang mungkin merasa terdesak untuk mencari cara ekstrem, bahkan hingga melakukan tindakan ilegal seperti perampokan untuk membayar hutang mereka.Â
Ini adalah konsekuensi dari tekanan eksternal yang berlebihan yang mendorong seseorang ke jalan yang tidak benar dan tidak masuk akal.
Sisi Kedua: Memilih Jalan Gagal Bayar
Di sisi lain, ada juga orang-orang yang memilih untuk tidak membayar pinjol mereka, meskipun mereka memiliki kemampuan finansial untuk melakukannya. Mereka merasa bahwa penagihan pinjol tidak adil, terutama ketika perusahaan penagih utang menggunakan metode yang tidak bermoral.
Tentu saja, pilihan ini bukan tanpa konsekuensi. Ketika seseorang memutuskan untuk tidak membayar pinjol, mereka akan masuk dalam daftar hitam di lembaga seperti Badan Informasi Keuangan (BI) Checking atau Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dapat berdampak pada kemampuan mereka untuk mendapatkan kredit di masa depan. Namun, di mata hukum, ini bukanlah tindakan kriminal.
Pelajaran yang Bisa Diambil
Kasus yang sering terjadi dalam dunia perpinjolan dan bisa diambil sebagai pembelajaran ialah,Â
Pertama, penting untuk memahami bahwa gagal bayar di pinjol adalah masalah ekonomi, bukan tindakan kriminal.Â
Orang-orang yang berjuang membayar pinjol mereka harus melihatnya sebagai tantangan ekonomi yang bisa diatasi dengan penyelesaian yang bijak.
Kedua, perusahaan pinjol dan penagih utang harus mengambil pendekatan yang lebih manusiawi dalam menagih utang. Ancaman dan tekanan yang berlebihan hanya akan memperburuk situasi dan memaksa beberapa orang untuk mencari jalan keluar yang salah.
Terakhir, penting untuk diingat bahwa kebijakan peminjaman yang bijak dan pemahaman tentang risiko pinjaman online adalah kunci untuk menghindari masalah finansial yang serius.Â
Masyarakat harus teredukasi tentang cara mengelola keuangan mereka dengan bijak dan memahami konsekuensi dari setiap tindakan yang mereka ambil dalam dunia pinjol.
Dalam dunia yang saling terhubung ini, sepertinya pinjol akan tetap menjadi bagian dari kehidupan kita selama beberapa tahun ke depan.Â
Namun, dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko dan konsekuensi, kita dapat menjalani pengalaman pinjol dengan lebih bijak dan bertanggung jawab, tanpa harus terjerat dalam dilema yang sulit seperti yang sering kita lihat dan kita dengar di media online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H