Lupa: Kita mungkin hanya ingat beberapa video terbaru yang kita tonton dalam satu jam, jika kita ingatnya sama sekali. Informasi yang kita dapatkan seringkali hanya berupa sepotong-sepotong.
Mind atensi: Konsumsi konten video pendek secara berlebihan dapat menyebabkan information overload, di mana kita menerima terlalu banyak informasi dalam waktu yang singkat.
Retensi: Karena informasi yang kita dapatkan bersifat jangka pendek, kita cenderung lupa dengan cepat.
Konsekuensi Terhadap Otak
Semua ini berpotensi merusak otak kita. Video pendek membuat kita kecanduan karena efek editan, suara-suara efek, dan fase videonya yang cepat dapat meningkatkan produksi dopamin secara berlebihan. Dopamin adalah zat kimia di otak yang terkait dengan sensasi menyenangkan dan bahagia.
Dampak negatifnya adalah kita menjadi lebih sulit untuk terhibur. Standar kita dalam menghibur diri meningkat, dan konten yang dulunya bisa menghibur kita sekarang terasa kurang memadai. Ini sebagian besar karena manusia modern menjadi lebih cepat bosan.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi otak kita dari dampak negatif konten video pendek ini? Salah satu langkah adalah mengurangi waktu yang kita habiskan untuk menonton video-video pendek yang terlalu banyak informasi.Â
Cobalah untuk sesekali mematikan ponsel kita dan beri diri kita waktu untuk bernafas dan rileks. Jangan biarkan diri kita terlalu terpaku pada fenomena TikTok-ification ini. Ingatlah bahwa otak kita juga butuh waktu untuk istirahat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI