Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Miris, Guru adalah Profesi yang Paling Banyak Terjerat dalam Utang Pinjol, Kok Bisa?

15 Agustus 2023   07:50 Diperbarui: 15 Agustus 2023   19:00 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru adalah profesi yang paling banyak terjerat dalam hutang pinjaman online. (Sumber: tribunbanten.com)

Jika kita membicarakan Guru di Indonesia, terutama guru honorer, kita sudah mengetahui seberapa besar pendapatan mereka per bulan.

Baik itu guru honorer di sekolah negeri maupun swasta. 

Tentu saja, untuk guru yang telah menjadi PNS, tidak perlu dibahas karena pendapatan mereka sudah melebihi UMR.

Di Jakarta, UMR sekitar 4,9 Juta rupiah lebih.

Kembali mengenai guru honorer, pendapatan mereka jauh di bawah UMR Jakarta. 

Bahkan, besaran pendapatannya sangat bervariasi, mulai dari 500 ribu, 300 ribu, hingga 250 ribu. 

Jika Anda meragukan informasi ini, silakan mencari kata kunci "Gaji Guru Honorer" di Google, YouTube, atau platform media sosial lainnya.

Dengan nominal gaji sekecil itu, apa yang mereka bisa dapat di tahun 2023 ini? 

Apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan sebulan? 

Jika ada yang mampu bertahan dengan gaji 500 ribu dalam satu bulan, mereka benar-benar luar biasa dan hebat. Penulis akan sungkem kepada guru tersebut.

Realitanya di lapangan, gaji sekecil itu tidaklah mencukupi. 

Di era sekarang yang segala sesuatunya serba online dan praktis, guru-guru honorer dengan gaji yang tidak manusiawi cenderung mengandalkan pinjaman online.

Tidak mungkin bagi guru untuk meminjam uang dari tetangga, saudara, teman, kerabat, atau sahabat. 

Hal ini sangat sulit terwujud karena mereka menyadari bahwa gaji guru honorer terlalu kecil dan sulit bagi mereka untuk mengembalikannya.

Karena kesulitan dalam mengembalikannya, pilihan yang sering diambil adalah beralih ke pinjaman online. 

Pinjaman online atau pinjol hadir bagi setiap kalangan, dan sebagian besar dari mereka tidak memedulikan latar belakang nasabah. 

Yang terpenting bagi mereka adalah kemampuan nasabah untuk membayar. Hanya dengan mengisi formulir yang mudah dimanipulasi, permohonan seringkali segera disetujui (ACC) oleh pinjol tersebut. 

Ini juga berlaku untuk pinjol yang sudah mendapatkan izin dari OJK.

Pinjol dikenal karena menawarkan suku bunga yang sangat tinggi. 

Bahkan tidak hanya guru honorer, seseorang dengan penghasilan sebesar UMR pun dapat terjebak dalam pinjaman tersebut.

Terutama bagi seorang guru honorer, mereka tentu tidak akan mampu mengembalikannya. 

Jika mereka berhasil mengembalikannya, seringkali mereka akan terperangkap dalam siklus utang dan terpaksa mencari jalan ke pinjol ilegal sebagai solusi terakhir.

Ini sangat mengerikan sekali, menurut pengamatan dari penulis guru bisa sampai terjebak ke pinjol ilegal dikarenakan mereka sudah tidak bisa lagi mengajukan pinjaman ke pinjol legal. 

Situasinya sangat menakutkan, seperti yang diamati oleh penulis. 

Para guru bisa terperangkap dalam pinjaman online ilegal karena mereka tidak lagi memiliki opsi untuk mengajukan pinjaman melalui pinjol yang legal.

Mereka tidak dapat mengajukan pinjaman di pinjol yang legal karena beberapa alasan, salah satunya adalah karena mereka tidak mampu untuk mengembalikannya. 

Karena keterbatasan ini, mereka tidak bisa lagi meminjam dari pinjol legal. 

Inilah yang mendorong mereka untuk mencari solusi dalam pinjol ilegal, demi menutupi hutang-hutang dari pinjol yang legal sebelumnya.

Jika situasinya sudah begini, apa yang bisa dilakukan sebagai jalan keluarnya?

Miris sekali, sebagai seseorang yang menjadi Guru, yang memiliki tanggung jawab terhadap masa depan bangsa, harus menghadapi situasi yang sulit seperti ini!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun