Penganiayaan di Ambon: Kasus Anak Ketua DPRD dan Dampaknya

Pada tanggal 30 Juli 2023, terjadi peristiwa penganiayaan yang mengejutkan di Kota Ambon, yang melibatkan Abdi Toisuta, anak Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta. 

Insiden ini mengakibatkan seorang remaja bernama Muhammad Fajri Semarang meninggal dunia.

Kronologi kejadian dimulai ketika Fajri bersama saudaranya menuju rumah mereka di Talake untuk mengembalikan sebuah jaket. 

Baca juga: Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi di NTT: Apa Tujuan dan Dampaknya?

Saat melewati lorong Masjid Talake, mereka hampir menyenggol Abdi Toisuta, yang kemudian mengejar mereka. 

Tanpa bertanya, Abdi langsung memukul Fajri secara brutal hingga pingsan.

Meski sudah dihadang oleh saudara korban untuk bertanggung jawab atas tindakannya, Abdi kembali memukuli Fajri beberapa kali. 

Korban akhirnya dievakuasi ke rumah saudaranya dan dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.

Baca juga: Anak Dititipkan ke Nenek di Kampung: Risiko dan Cara Mengatasinya?

Elly Toisuta, ibu dari Abdi, menyatakan keprihatinannya atas peristiwa tersebut dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum. 

Baca juga: Timnas Indonesia Raih Emas SEA Games setelah 32 Tahun di Era Jokowi dan Ketua PSSI Erick Thohir

Dalam pernyataannya, dia menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya dan berbelasungkawa atas meninggalnya korban.

Kami turut prihatin atas apa yang terjadi, mewakili keluarga kami menghormati dan menyerahkan penanganan proses perkara ini kepada aparat penegak hukum," kata Elly Toisuta, Selasa 1 Agustus 2023. "Atas nama keluarga saya sampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya, dan turut berbelasungkawa atas meninggalnya korban," ucapnya.

Source: tempo.co

Peristiwa ini mengguncang seluruh masyarakat Ambon. 

Kekerasan fisik yang menyebabkan kematian adalah tindakan yang tak bisa diterima dalam masyarakat yang beradab. 

Kasus ini harus menjadi peringatan bagi kita semua tentang pentingnya menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan menyelesaikan perbedaan dengan cara damai.

Mari kita bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan menghormati satu sama lain, sehingga kekerasan semacam ini tidak terulang di masa depan.