Dalam dunia kerja yang terus berkembang, tak jarang seseorang merasa terjebak dalam pekerjaan yang tidak lagi memenuhi hasrat dan keinginannya.
Ketika kondisi ini terjadi, career switch atau "banting setir" sering kali dianggap sebagai solusi untuk mencari kepuasan dan tantangan baru dalam berkarir.
Penulis mempunyai seorang teman yang telah melakukan career switch dalam hidupnya.Â
Awalnya, ia bekerja di bidang pemasaran, tetapi kemudian merasakan keinginan yang kuat untuk menjadi seorang pengembang IT.Â
Motivasinya datang dari minat dan ketertarikan pribadi terhadap teknologi serta perkembangan pesat di industri tersebut.Â
Dalam perjalanannya, ia merasa telah menemukan diri nya setelah tenggelam dalam mempelajari bahasa pemrograman, teknik pengembangan perangkat lunak, dan berbagai aspek lainnya.
Pergantian profesi bukanlah proses yang mudah. Memulai dari awal dalam lingkungan yang tidak familiar memerlukan dedikasi dan ketekunan yang tinggi.Â
Namun, dengan motivasi yang kuat, ia melibatkan dirinya dalam kursus online, membaca buku, dan memanfaatkan sumber daya online lainnya untuk belajar.
Menerima tantangan baru ini juga mengharuskannya untuk keluar dari zona nyaman dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan tuntutan pekerjaan yang baru.
Tentu saja, tidak dapat dipungkiri bahwa ada momen ketika rasa penyesalan muncul.Â
Pindah ke profesi yang sama sekali baru membawa tantangan tersendiri, seperti perubahan dalam gaji, status, dan keterampilan yang harus dikuasai.Â
Namun, rasa penyesalannya dapat dikurangi dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang jelas tentang alasan di balik career switch tersebut.
Baginya, career switch telah menjadi keputusan yang tepat. Saat ini, ia menikmati pekerjaan sebagai seorang pengembang IT dan merasa lebih terpenuhi dengan tantangan dan peluang yang ada.Â
Ia merasa memiliki keterampilan yang berharga dan berkontribusi dalam industri yang terus berkembang.
Apakah career switch merupakan keputusan yang tepat jika karir karyawan di tempatnya bekerja yang sekarang stuck dan masih begitu-begitu saja?
Jawabannya adalah tergantung pada situasi dan tujuan individu. Penting untuk secara jujur mengevaluasi kondisi saat ini, mempertimbangkan kemungkinan risiko dan manfaat yang terkait dengan career switch, serta menyusun rencana yang matang sebelum mengambil langkah tersebut.
Berikut adalah beberapa kiat yang dapat dibagikan bagi mereka yang sedang mempertimbangkan career switch:
Refleksikan Minat dan Keinginan Pribadi
Pikirkan dengan matang apa yang sesungguhnya kamu inginkan dari karir baru kamu.
Jangan terburu-buru dan pastikan tujuan kamu sesuai dengan minat dan keinginan pribadi.
Perencanaan yang Matang
Rencanakan dengan seksama langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai karir baru kamu.
Buatlah jadwal belajar yang teratur, pertimbangkan kebutuhan keuangan, dan buatlah rencana cadangan untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul.
Membangun Jaringan dan Mencari Mentor
Jalinlah hubungan dengan orang-orang yang berada dalam bidang yang kamu minati.Â
Bergabunglah dalam komunitas yang relevan dan carilah seorang mentor yang dapat memberikan panduan dan dukungan selama perjalanan kamu.
Berani Keluar dari Zona Nyaman
Membangun keterampilan baru memerlukan usaha ekstra dan kemauan untuk menghadapi ketidakpastian. Bersiaplah untuk menghadapi tantangan dan berani keluar dari zona nyaman kamu.
Evaluasi Secara Terus-Menerus
Selama proses career switch, penting untuk terus mengevaluasi kemajuan kamu.Â
Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, dan tetapkan parameter untuk menilai keberhasilan kamu.
Career switch bisa menjadi langkah yang berani dan memuaskan jika dilakukan dengan hati-hati dan persiapan yang matang.Â
Kesuksesan tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi dengan dedikasi dan kerja keras, kamu dapat mencapai kepuasan dan keberhasilan dalam karir baru kamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H