Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Segelas Kopi dan Beberapa Batang Rokok Sudah Habis, Tetapi Ide Tak Kunjung Muncul?

15 Mei 2023   07:00 Diperbarui: 15 Mei 2023   06:58 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi segelas kopi dan sebungkus rokok, Sumber: twitter.com/Mindfuct

Sebagai seorang seniman, seperti penulis, penyair, pelukis, dan lain sebagainya, pasti selalu memikirkan ide sebelum mereka mengeksekusinya ke dalam sebuah karya.

Sebagian seniman pasti ada yang merokok, iya kan? dan ketika mereka merokok, mereka seringkali menikmati rokok ditambah dengan segelas kopi.

Saya memiliki seorang teman yang merupakan seorang pelukis, dan kebetulan dia juga perokok.

Dia seorang perokok berat, bahkan bisa menghabiskan dua bungkus rokok atau bahkan lebih dalam sehari.

Pernah saya bertanya dengan nya "Pak ngerokoknya kuat banget ya!" Kemudian ia menjawab, "Iya nih, lagi cari inspirasi biar dapet ide." Seperti itu katanya.

Lalu saya bertanya lagi, "Sehari bisa abis berapa batang pak?" . Ia menjawab lagi, " Bisa abis dua bungkus, kadang-kadang suka lebih, itupun suka masih buntu belum nemu ide." Jawabannya seperti itu.

Saya membalas jawabannya lagi dengan nada yang panjang, "Ooohhh Gitu". 

Memang benar bahwa untuk mendapatkan ide dan inspirasi, kita dapat melakukannya dengan cara apa pun, salah satunya dengan merokok sambil ditemani segelas kopi.

Yang menjadi permasalahan di sini adalah ketika otak sudah tidak produktif lagi dan sulit untuk mendapatkan ide atau inspirasi, apakah harus dipaksa?

Jawaban dari beberapa orang, termasuk para seniman, mungkin beragam. Ada yang berpendapat bahwa ketika otak sulit menghasilkan ide, maka harus dipaksa. Namun ada juga yang berpendapat bahwa sebaiknya otak diistirahatkan karena saat itu otak sedang tidak produktif. Kedua jawaban ini bisa menjadi pilihan tergantung pada keadaan dan preferensi masing-masing individu.

Dari kedua jawaban itu, masing-masing memiliki alasan yang kuat.

Jawaban Pertama

Yaitu ketika otak sulit menghasilkan ide, maka harus dipaksa. Orang yang berpendapat demikian memiliki prinsip yang kuat bahwa tulisan atau lukisan mereka harus selesai pada hari itu juga, mungkin karena target yang harus dicapai atau alasan lainnya. Untuk mencapai target tersebut, mereka melakukan berbagai cara seperti merokok sambil ditemani segelas kopi, mencari sumber inspirasi dari membaca artikel, menonton tayangan video di YouTube atau TikTok, pergi jalan-jalan ke suatu tempat, dan masih banyak lagi cara lainnya untuk mendapatkan ide atau inspirasi.

Jawaban Kedua 

Yaitu otak harus diistirahatkan karena saat itu otak sedang tidak produktif. Khususnya untuk para seniman, mereka percaya bahwa otak butuh refresh dan perlu untuk diistirahatkan. Menurut mereka, ketika otak sudah refresh dan segar kembali, ide atau inspirasi akan datang secara alami, dengan kata lain ide atau inspirasi akan datang dengan sendirinya. Oleh karena itu, mereka mengambil waktu untuk beristirahat, melakukan aktivitas seperti biasanya dan diantara mereka ada melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti berjalan-jalan, mendengarkan musik, atau hanya beristirahat sambil menikmati pemandangan sekitar.

Kedua alasan tersebut memiliki argumen yang kuat dan tergantung pada preferensi masing-masing individu. Bagi sebagian orang, mereka mungkin merasa perlu memaksa otak mereka untuk menghasilkan ide karena memiliki target yang harus dicapai. Sedangkan bagi sebagian orang lain, mereka lebih memilih untuk memberi waktu istirahat pada otak mereka saat sedang tidak produktif.

Bagaimanapun, tidak ada salah atau benar dalam memilih cara untuk menghasilkan ide atau inspirasi. Semua tergantung pada preferensi dan cara kerja otak masing-masing individu. Nah, bagaimana dengan teman-teman? Apakah kamu cenderung memilih tipe yang pertama atau tipe yang kedua?

Kalau teman-teman bertanya saya cenderung memilih tipe yang mana?

Ya saya milih keduanya, karena kadang otak memang harus dipaksa dan juga otak kadang butuh istirahat. 😁

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun