Ketika memikirkan Brebes, banyak yang mengaitkannya dengan bawang merah. Hal ini tak lepas dari fakta bahwa lebih dari 25% produksi nasional bawang merah berasal dari Kabupaten Brebes, menjadikan kabupaten tersebut di bagian pantai barat Jawa Tengah dikenal sebagai "kota bawang".
Alasan kenapa Brebes menjadi terkenal sebagai penghasil bawang merah adalah karena pasar bawang merah terbesar berada di Jakarta dan sekitarnya, yang dihuni oleh konsumen dari seluruh Indonesia. Pasokan bawang merah dari Brebes yang kontinyu membuatnya menjadi lebih terkenal daripada daerah lainnya. Namun sebenarnya, masih ada 75% produksi nasional yang berasal dari daerah lain seperti Madura, Nganjuk, Kediri, Probolinggo, Kulonprogo, Mataram, Palu, dan Manado. Bawang merah dari daerah lain juga seringkali transit di Brebes sebelum dijual di pasar Jabodetabek, sehingga terkadang dicampur dengan bawang merah Brebes atau hanya berganti truk saja. Nama Brebes pun menjadi "juara" di pasaran karena pasokannya yang kontinyu dan dicampur dengan bawang merah dari daerah lain. Hal yang sama juga terjadi dengan Cabe rawit merah dari Blitar, yang terkenal karena pasokannya yang selalu tersedia di pasaran dan sering dijadikan bahan dalam resep/menu rumah makan.
Jadi seperti itu kira-kira.
Perlu diingat juga nih, sebaiknya kita sebisa mungkin menghindari meminta atau merequest oleh-oleh ketika teman atau keluarga kita sedang melakukan perjalanan. Mengapa? Karena kita tidak tahu kondisi keuangan dan kantong mereka seperti apa, terlebih saat mudik biasanya biaya yang dibawa cukup terbatas untuk ongkos pulang-pergi. Selain itu, meminta oleh-oleh juga dapat memberatkan dan mengganggu kegiatan perjalanan mereka. Jika memang ingin nitip oleh-oleh, sebaiknya langsung memberikan uang atau melakukan transfer sebagai bentuk etika yang baik dan menghormati keadaan orang yang kita kirimi oleh-oleh. Itupun kalau mereka bersedia ya!
Demikianlah tulisan tentang mengapa Brebes selalu dikaitkan dengan telur asin dan bawang merah. Semoga tulisan ini dapat memberikan pemahaman dan informasi yang bermanfaat bagi pembaca. Selain itu, semoga kita dapat semakin menghargai keunikan dan kekayaan kuliner Indonesia yang beragam. Terima kasih telah membaca!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H