Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tradisi Wisuda Selalu Identik dengan Toga?

21 Februari 2023   09:02 Diperbarui: 21 Februari 2023   10:47 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai teman-teman! Pasti pada pernah denger dong tentang tradisi wisuda yang selalu identik dengan toga? Yup, toga ini selalu dipakai oleh para lulusan sebagai simbol kelulusan dan sebagai pakaian resmi pada upacara wisuda. Tapi, pernah nggak sih kalian bertanya-tanya, kenapa sih toga ini jadi simbol utama dari upacara wisuda? 

Toga itu biasanya jadi baju resmi buat acara-acara penting, kaya misalnya acara wisuda. Bajunya berbentuk longgar dan lebar, warnanya biasanya hitam atau putih, terus menutupi hampir seluruh badan sampai ke kaki. Di bagian depan bajunya ada jumbai atau flab yang dipakai buat megangin toga dan biar keliatan lebih resmi gitu. Padahal keliatannya simpel, tapi toga punya arti dan simbol yang kuat dan nggak bisa dipisahin dari dunia akademik.

Acara wisuda tanpa toga bagaikan makanan tanpa garam. Toga bukan hanya sekadar pakaian formal, tapi ia juga melambangkan pencapaian, kebanggaan, dan kesuksesan akademik." - Robert J. Zimmer, mantan Presiden Universitas Chicago. 

Dulu, jaman Romawi Kuno, toga dipakai sebagai pakaian resmi oleh warga negara Romawi. Tapi, toga nggak semudah itu ferguso buat dipakainya! Pakaian ini butuh keterampilan khusus buat dipakai dengan benar. Toga juga punya banyak jenis, tergantung dari status sosial pemakainya. Tapi, seiring perkembangan zaman, penggunaan toga semakin berkurang dan sekarang ini hampir hanya dipakai di acara-acara khusus seperti wisuda. Meski begitu, toga tetap menjadi simbol yang kuat dan penting dalam dunia akademik dan prestasi akademik.

Kutipan kata-kata Robert J. Zimmer, mantan Presiden Universitas Chicago tentang Toga. Beliau berkata " Toga adalah simbol dari penghargaan yang diberikan kepada lulusan atas kerja keras dan prestasi akademik mereka. Toga juga mengingatkan kita akan tanggung jawab besar yang harus diemban oleh para lulusan dalam menjalani kehidupan mereka setelah wisuda."

Dalam kata-katanya, Robert J. Zimmer bilang bahwa toga itu penting banget buat ngasih penghargaan buat para lulusan yang udah kerja keras dan sukses. Toga juga bikin para lulusan jadi inget kalo mereka punya tanggung jawab besar buat ngehadepin hidup mereka setelah wisuda.

Buat kesimpulannya, toga emang udah jadi bagian dari tradisi wisuda yang dianggap penting. Toga itu mewakili penghargaan buat para lulusan yang udah kerja keras dan sukses dalam menyelesaikan studinya. Selain itu, toga juga menjadi pengingat buat para lulusan tentang tanggung jawab besar yang harus mereka emban setelah wisuda. Meskipun toga terlihat sederhana, tapi sejarahnya panjang dan memiliki makna serta simbolisme yang kuat. Walaupun ada beberapa universitas yang mungkin enggak menggunakan toga dalam upacara wisuda mereka, tapi toga tetap menjadi bagian dari tradisi wisuda yang diakui secara internasional. Dan yang terpenting dari semuanya, wisuda sendiri adalah momen penting dalam hidup seseorang yang patut disyukuri dan dirayakan dengan penuh suka cita.

Nah, itu dia sedikit pembahasan tentang tradisi wisuda yang selalu identik dengan toga. Semoga tulisan ini bisa memberikan penjelasan dan wawasan yang lebih tentang toga dan artinya dalam dunia akademik. Meskipun toga enggak selalu dipakai dalam setiap upacara wisuda, tapi toga tetap menjadi simbol penting yang mengingatkan kita tentang penghargaan atas prestasi akademik yang sudah dicapai dan tanggung jawab besar yang harus diemban sebagai lulusan.

Maaf ya kalau tulisan ini kurang pas atau kurang lengkap jabarin tentang toga dan tradisi wisuda. Semoga pembaca bisa tetep dapet manfaat dari tulisan ini dan nambah pengetahuannya. Terima kasih banget ya udah baca tulisan ini, sampai ketemu di kesempatan selanjutnya ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun