Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala Tata Usaha

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Menjelajahi Misteri dalam Mimpi

5 Februari 2023   06:50 Diperbarui: 5 Februari 2023   06:58 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mimpi/pexels.com/samer daboul 

Secara keseluruhan, Saint Augustine melihat mimpi sebagai pengalaman spiritual yang sangat penting dan harus diambil sebagai petunjuk hidup. Namun, ia juga memperingatkan bahwa mimpi harus diterjemahkan dengan cara yang benar dan harus dibedakan dengan hal-hal yang tidak berguna atau memiliki makna yang salah.

Mimpi dalam Pandangan Hindu

Mimpi dianggap sebagai manifestasi dari kehidupan roh dan bisa memberikan pandangan tentang masa depan seseorang. Dalam Hinduisme, mimpi juga dipercayai dapat memberikan petunjuk dan solusi bagi masalah yang dialami seseorang.

Menurut Swami Vivekananda, mimpi adalah sarana untuk memahami realitas dalam hidup dan membantu dalam proses spiritual. Ia menganggap bahwa mimpi bisa memberikan tanda-tanda dan petunjuk tentang masa depan, atau membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah pribadi. Ia juga menganggap bahwa mimpi bisa membantu dalam mencapai kesadaran spiritual dan memahami tujuan hidup. Dalam tulisannya "Jnana-Yoga" dan "Karma-Yoga", Swami Vivekananda membahas bahwa mimpi bisa menjadi alat untuk memperoleh pemahaman tentang dunia spiritual dan menjadi sumber inspirasi dalam hidup seseorang. Ia menekankan bahwa penting untuk menafsirkan mimpi dengan benar dan memahami maknanya dalam konteks spiritual.  

Mimpi dalam Pandangan Ilmu Pengetahuan

Menurut pandangan ilmu pengetahuan, mimpi adalah hasil dari aktivitas otak saat tidur. Saat kita tidur, bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk memproses informasi dan membuat cerita masih aktif, dan ini menyebabkan mimpi.

Penelitian menunjukkan bahwa mimpi terjadi selama fase tidur REM (Rapid Eye Movement), yaitu fase tidur di mana aktivitas otak meningkat dan membuat mimpi. Dalam fase ini, bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk mempertahankan kontrol motorik tidak berfungsi sepenuhnya, sehingga membuat seseorang tidak dapat bergerak saat bermimpi.

Secara keseluruhan, mimpi dalam pandangan ilmu pengetahuan adalah hasil dari aktivitas otak saat tidur dan tidak memiliki makna atau tujuan yang spesifik. Namun, mimpi dapat membantu memproses informasi dan memelihara kesehatan mental seseorang.

Menurut Sigmund Freud seorang psikiater Austria dan pendiri psikoanalisis. Ia membahas tentang mimpi dalam tulisannya "The Interpretation of Dreams" dan "The Psychopathology of Everyday Life". 

Mimpi adalah wahana bagi dorongan-dorongan dan impuls-impuls terpendam yang tidak dapat diterima oleh pikiran sadar seseorang. Mimpi dalam pandangan Freud merupakan hasil dari "aliran bawah" dari dorongan-dorongan dan impuls-impuls ini, yang diterjemahkan ke dalam simbol-simbol dan pengalaman visual dalam mimpi.

Ia menganggap bahwa mimpi bisa memberikan tanda-tanda dan petunjuk tentang masalah-masalah pribadi dan menyediakan wawasan tentang kepribadian seseorang. Ia juga mempercayai bahwa mimpi bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pribadi dan membantu seseorang mencapai kesadaran dalam hidup mereka. Oleh karena itu, interpretasi mimpi menjadi bagian penting dari praktik psikoanalisis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun