Mohon tunggu...
Noeradji Prabowo
Noeradji Prabowo Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Konsultan manajemen dengan pengalaman membantu berbagai industri/jasa perusahaan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tantangan 20: Peralihan dari Pengikut menjadi Pemimpin untuk Keunggulan Organisasi

23 Juni 2024   03:00 Diperbarui: 23 Juni 2024   05:29 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://s.id/20CfC 

Menanamkan kepemimpinan di seluruh organisasi membutuhkan konsistensi dan pendekatan strategis. Pertama, tetapkan ekspektasi yang jelas tentang seperti apa kepemimpinan di setiap tingkat. Ini bisa dilakukan melalui pelatihan, lokakarya, atau bahkan melalui komunikasi yang jelas saluran. Mendorong departemen untuk melakukan sesi brainstorming secara teratur, bahkan anggota baru pun diundang untuk berbagi ide dan memimpin proyek tertentu. Terapkan 360-sistem umpan balik, di mana anggota tim di semua tingkatan berada ditinjau tidak hanya oleh atasan mereka tetapi juga oleh rekan-rekan mereka dan bawahan. Pendekatan holistik terhadap umpan balik ini akan memberikan wawasan ke dalam atribut kepemimpinan atau bidang pertumbuhan. Terakhir, pastikan promosi dan penghargaan itu tidak hanya didasarkan pada masa kerja atau keluaran tetapi juga pada kemampuan individu untuk memimpin, menginspirasi, dan memberdayakan orang lain. Hal ini mengirimkan pesan yang jelas tentang nilai-nilai organisasi dan prioritas.

Tindaklanjut

1. Luncurkan Inisiatif "Solve-It Sprint":

"Solve-It Sprint" adalah acara berbatas waktu di mana tim diberikan tantangan organisasi dunia nyata yang harus dipecahkan dalam jangka waktu yang tetap, katakanlah 48 jam. Ini lebih dari sekedar pemecahan masalah; ini sebuah tempat pelatihan kepemimpinan. Peserta dirotasi peran kepemimpinan melalui berbagai cara dalam tim—baik sebagai ahli strategi, pelaksana, atau negosiator. Rotasi memungkinkan semua orang mengalami tugas kepemimpinan dan memberi ruang munculnya bakat terpendam untuk melakukannya. Pasca acara, lakukan debriefing menyeluruh untuk membahas apa berhasil, apa yang tidak, dan siapa yang menunjukkan kualitas kepemimpinan itu yang sebelumnya tidak diperhatikan.

2. Memulai " Legacy Project ":

Mendorong setiap anggota tim untuk memulai " Legacy Project "— suatu proyek yang akan diingat selama berada di organisasi. Itu harus menjadi sesuatu yang menambah nilai tetapi bukan bagian dari deskripsi pekerjaan reguler mereka. Berikan mereka anggaran kecil, jika dibutuhkan, dan yang paling penting, otonomi untuk menjalankannya. Ini mendorong berpikiran maju, menumbuhkan tanggung jawab, dan membiarkan mereka mengenakan topi kepemimpinan. Di akhir tahun, tunjukkan proyek-proyek ini di seluruh perusahaan untuk merayakan para pemimpin pemula dan mereka yang berkontribusi.

3. Terapkan "Jam Kerja untuk Semua Orang":

Biasanya, para eksekutif dan manajerlah yang memegang 'jam kerja' bawahan mereka. Balikkan skripnya. Izinkan setiap anggota tim menjadi tuan rumah 'jam kerja' mingguan selama 30 menit di mana mereka dapat mendiskusikan apa saja dari ide proyek hingga strategi perbaikan. Ini menawarkan dua keuntungan: pertama, memberdayakan karyawan untuk merasakan suara mereka dan ide-ide itu penting (karena memang demikian!), dan kedua, hal itu mendorong mereka untuk melakukan hal tersebut berpikirlah secara strategis, karena mereka sekarang memiliki platform dan kerangka waktu regular untuk mempersiapkan sesuatu yang berdampak untuk didiskusikan.

Formulir Rencana Tindakan Penerapan Tantangan-20

Tindaklanjut

Rencana Tindakan Penerapan

1

Luncurkan Inisiatif "Solve-It Sprint"

  •    
  •   

2

Memulai "Legacy Project"

  •    
  •   


3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun