Apakah kasus Covid-19 yang ringan sekalipun akan mempengaruhi keterampilan kognitif Anda?Â
Analisis Virus Corona
   Sebuah penelitian besar menunjukkan bahwa orang yang mengidap penyakit ini memiliki hasil tes kognitif yang lebih buruk, namun temuan ini masih jauh dari pasti, kata Michael Le Page
   Kebanyakan dari kita, akibat tertular Covid-19 berdampak sedikit pada berkurangnya kekuatan otak? Itu merupakan implikasi yang paling besar dipelajari sejauh ini, -penelitian ini- melibatkan lebih dari 100.000 orang, tapi temuannya menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
   Sebuah tim di Inggris mengundang 800.000 orang untuk mengambil bagian dalam penelitian tentang efek kognitif dari Covid-19. Dari jumlah tersebut, sekitar 113.000 telah menyelesaikan serangkaian tes online antara bulan Agustus dan Desember 2022, mengevaluasi ingatan mereka, penalaran dan perhatian.
   Setelah disesuaikan dengan faktor misalnya usia, para peneliti membandingkan skor dari 67.000 orang yang dipastikan mengidapnya covid-19 dengan 46.000 orang belum mengalami infeksi yang pasti.
   Benar saja, mereka menemukannya orang yang memiliki gejala untuk lebih dari 12 minggu -- yaitu definisi biasa disebut long covid -- atau telah pergi ke rumah sakit untuk berobat, rata-rata lebih buruk hasil tes kognitifnya. Hal ini sejalan dengan banyak penelitian sebelumnya yang menunjukkan Covid-19 yang parah dapat mempengaruhi kemampuan kognitif.
   Namun, yang mengejutkan peneliti, bahkan mereka yang memiliki gejala kurang dari 12 minggu dan juga yang tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit menjadi lebih buruk rata-rata dibandingkan infeksi yang tidak terkonfirmasi (New England Journal of Medicine, doi.org/mjhz).
   "Saya tidak menyangka akan melihat dampak yang signifikan dalam kelompok durasi pendek," kata anggota tim Adam Hampshire di Imperial College London (https://www.imperial.ac.uk/people/a.hampshire).