Mohon tunggu...
Noeradji Prabowo
Noeradji Prabowo Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Konsultan manajemen dengan pengalaman membantu berbagai industri/jasa perusahaan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Sentuhan

6 Maret 2024   17:13 Diperbarui: 6 Maret 2024   17:15 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New Scientist | 2 March 2024 -- (https://www.newscientist.com/issue/3480/ )

Pentingnya sentuhan

          Kulit kita adalah sensor utama organ, mendeteksi rasa sakit, gatal dan suhu -- sebagai serta hal-hal yang sering diabaikan sensasi sentuhan.

          Siapa pun yang tinggal sendirian melalui COVID-19 lockdown akan tahu pentingnya sentuhan. Pelukan itu baik untuk kita, dan jika Anda pergi terlalu lama tanpanya disentuh, itu bisa berdampak buruk pada mental kesehatan Anda. Dalam makalah tahun 2023, Julian Packheiser di Institut Belanda untuk Ilmu Saraf di Amsterdam dan rekan-rekannya melakukan review sentuhan intervensi (https://www.researchgate.net/profile/Julian-Packheiser ). Dari 212 penelitian, mereka menemukan kalau sentuhan bisa mengurangi perasaan depresi dan kecemasan pada anak-anak dan orang dewasa.

          Bukti yang semakin banyak menunjukkan sentuhan itu juga dapat bermanfaat bagi kesehatan fisik kita. Misalnya, disentuh dapat menurunkan detak jantung kita dan menurunkan kadar kortisol, hormon stres. Pijat terapi menunjukkan dapat membantu meringankan rasa sakit. Demikian pula, bila sentuhan tsb dirampas maka hal ini akan buruk bagimu: anak-anak yang tidak sering mendapatkan sentuhan akan mengalami keterlambatan perkembangan.

Packheiser dan timnya menemukan hal itu bagi kebanyakan orang, ternyata tidak peduli apakah mereka benar atau tidak disentuh oleh seseorang akrab atau layanan kesehatan profesional. Namun, bayi yang baru lahir mendapat paling mendapat manfaat dari keberadaan disentuh oleh orang tuanya: ini bahkan membantu mereka untuk menambah berat badan lebih cepat

Referensi

New Scientist | 2 March 2024 -- (https://www.newscientist.com/issue/3480/ )

Julian Packheiser - Netherlands Institute for Neuroscience NIN * Keysers Research Group for Social Brain Lab (https://osf.io/preprints/psyarxiv/dpvkx/download )

 

Catatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun